Kecewa KBM Tak Berjalan, Orangtua Siswa Palang Ruang Kelas dan Guru SD YPPK Santa Monika Bori

MAYBRAT - Sejumlah ruang kelas dan satu ruang guru SD YPPK Santa Monika Bori, Distrik Aifat, Maybrat, Papua Barat, dipalang orangtua siswa.
Pemalangan dilakukan lantaran mereka kecewa dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tak berjalan selama dua bulan.
Karolus Fatie, perwakilan orangtua siswa meminta Dinas pendidikan Kabupaten Maybrat serius memperhatikan permasalahan di sekolah yang mengakibatkan anak-anak mereka dilantarkan dari proses pendidikan yang seharusnya mereka terima.
Dia meminta seluruh guru-guru SD YPPK Stasi Monika Bori dipindahkan seluruhnya ke sekolah lain dan digantikan dengan guru-guru yang lain. Dia menilai kepala sekolah ganti kepala sekolah pun persoalan kevakuman mengajar pun juga masih saja terjadi hingga sekarang.
"Saya minta bahwa sekolah ini adalah milik kami, jadi saya berharap supaya guru-guru yang saat ini mengabdi disekolah ini agar dipindahkan hari semua," tegas Fatie, Selasa (26/7/2022).
Tokoh masyarakat, Dominggus Saa menilai proses belajar mengajar SD YPPK Bori mulai mengalami ketidakstabilan sejak 2017 karena status kepemimpinan kepala sekolah masih bersifat nota dinas sehingga yang korban adalah anak-anak sekolah.
"Saya selaku tokoh yang membuka sekolah ini merasa kesal dengan nasib anak-anak kami, nama Bori yang dulunya bagus sekarang sudah tidak ada," kata Dominggus.
Sementara, tokoh pemuda Bori Raya, Yanwarius Fatie mengatakan permasalahan serupa pernah terjadi dan sudah didiskusikan bersama pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, namun hingga saat ini realisasinya belum juga ada.
"Apakah aspirasi itu masih disimpan ataukah dibuang ke tempat sampah, itu yang saya pertanyakan ke pihak dinas," tanya dia.
Pihaknya menilai bahwasanya ketidakstabilan proses ini tak hanya berdampak buruk kepada anak-anak Bori tetapi juga merugikan anak anak warga pengungsi dari Aifat Timur yang datang dan menimba ilmu disana.