Kasusnya Tinggi, Sekolah Antikekerasan Seksual Diperlukan

Kasusnya Tinggi, Sekolah Antikekerasan Seksual Diperlukan
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG - Tingginya kasus kekerasan seksual di Lampung diperlukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan adanya sekolah antikekerasan seksual.

DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandarlampung bersama Komunitas Giat Buku, meresmikan sekolah antikekerasan seksual di Waytataan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung, Minggu (6/2/2022).

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  (PPPA) Provinsi Lampung, menyebut sebanyak 177 kasus dan 196 korban kekerasan seksual terjadi di Lampung sepanjang 2021.

"Tentunya pengetahuan tentang gender, kekerasan, dan seksual itu penting, karena kita tau, saat ini, banyak sekali kasus-kasus di Lampung seperti kekerasan, hal inilah yang menjadi edukasi sejak dini kepada anak-anak," ujar Ketua DPD KNPI Kota Iqbal Ardiansyah bersama Ketua Giat Buku Bayu Saputro.

Sementara Bayu Saputro mengatakan, komunitasnya fokus bergerak mengedukasi anak-anak di daerah Waytataan. "Kami masih fokus membina di Way Tataan, karena di sini anak-anaknya, perlu diedukasi. Mayoritas nelayan dengan penghasilan rendah tentu butuh edukasi yang lebih," kata Bayu. Dia berharap ke depannya, sekolah anti kekerasan seksual bisa dibuat di tempat lainnya.