Kasus Dugaan Penganiayaan Oknum Ketua DPRD Lampung Utara Berakhir Damai

Kasus Dugaan Penganiayaan Oknum Ketua DPRD Lampung Utara Berakhir Damai
Foto: Istimewa

LAMPUNG UTARA – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Ketua DPRD Lampung Utara Romli terhadap salah satu wartawan online Efriantoni berakhir damai.

Kesepakatan damai dilangsungkan dikediaman anggota DPRD Lampung Imam Syuhada di Perumahan Nuwo Mafan Kota Alam, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Minggu (19/09), disaksikan keluarga besar kedua pihak serta sejumlah ketua organisasi kewartawanan.

Efriantoni menjelaskan, keputusannya untuk mengakhiri perselisihan dengan Romli dilakukannya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Keputusan itu diambil dikarenakan keluarga besar Romli telah menunjukkan itikad baiknya tak lama usai aksi tak mengenakan tersebut terjadi.

“Kita semua hanya manusia biasa yang sering diliputi kekhilafan. Keluarga besar saya juga mendukung keputusan ini sehingga secepatnya saya akan mencabut laporan yang sempat saya buat,” kata dia.

Sementara itu, Romli menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada semua pihak hingga terwujudnya perdamaian antara dirinya dengan Efriantoni.

Dikatakan Romli, bila antara dirinya dengan Efriantoni masih memiliki hubungan persaudaraan. Romli sangat sesalkan atas terjadinya selisih paham tersebut.

"Dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon maaf sedalam-dalamnya kepada Efriantoni beserta keluarga. Ini semata kekhilafan saya," ungkap Romli dalam sambutannya pada acara tersebut.

Masalah Pribadi

Ditempat yang sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara, M Rozi Ardiyansah, menjelaskan jika Efriantoni selaku wartawan yang bergabung dalam wadah PWI.

Menurutnya perselisihan antara Efriantoni dan Romli murni masalah pribadi dan tak ada kaitan dengan profesi keduanya, baik Romli sebagai Ketua DPRD maupun Efriantoni sebagai jurnalis.

"Pasca-kejadian, kami telah mendengar penjelasan dari Efriantoni. Dimana, Efriantoni secara tegas menyatakan jika permasalahan tersebut adalah masalah pribadi antara mereka berdua, tidak ada kaitan dengan profesi mereka," tukasnya.

Untuk diketahui, perselisihan berujung pemukulan yang dilakukan Romli terhadap Efri terjadi pada Rabu (15/09) di gedung DPRD setempat.

Perselisihan itu pun berujung dilaporkannya Romli ke Polres Lampung Utara.