Kasus DBD di Tulangbawang Barat Meningkat

Kasus DBD di Tulangbawang Barat Meningkat
Bidang Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Tulangbawang Barat, Rizal (Foto: Rosid/monologis.id)

TULANGBAWANG BARAT -  Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Tulangbawang Barat Lampung di awal 2022 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Awal Januari 2022 sampai saat ini telah ada 45 orang yang terjangkit DBD yang tersebar di seluruh puskesmas dan 1 rumah sakit yang ada di Tulangbawang Barat. Sedangkan kalau kita hitung untuk jumlah keseluruhan pada 2021 lalu hanya ada 129 kasus saja," terang, Bidang Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Tulangbawang Barat, Rizal, Kamis (3/2/2022).

Rizal menyampaikan, seluruh pasien yang terkena DBD langsung mendapatkan penanganan medis di puskesmas maupun di rumah sakit. Mereka yang terpapar harus menjalani rawat inap selama 3-7 hari untuk mengurangi risiko bagi keluarga dan warga lainnya.

“Langkah-langkah Dinkes Tulangbawang Barat  dalam hal penanganan apabila ditemukan pasien baru DBD yakni langsung menurunkan tim Puskesmas, Bidan Desa untuk langsung menyelidiki Epidemiologi (EP) tentunya guna mencari sarang nyamuk Aedes  aegypti di tempat pasien yang terjangkit dan melakukan pembasmian,” tutur Rizal.

Ia juga mengatakan, selain melakukan pembasmian sarang nyamuk, tim juga mencari terduga baru atau kemungkinan terpapar, karena nyamuk penyebab DBD bisa terbang sejauh 200 meter. Oleh sebab itu kemungkinan besar tetangga sekitarnya bisa terinfeksi penyakit tersebut.

“Kita juga akan bekerja sama dengan seluruh kepala tiyuh agar cepat memberikan informasi apabila ada warga yang sakit dengan gejala-gejala DBD dan dapat mengajak warganya bergotong-royong  membersihkan selokan air dan tempat bakal nyamuk berkembang biak. Karena penyakit ini merupakan penyakit musiman saat musim penghujan tiba," tuturnya.