Kampanye Fitnah Mulai Serang Eva-Deddy

Kampanye Fitnah Mulai Serang Eva-Deddy
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG – Suhu politik jelang pemilihan Wali Kota Bandarlampung 2020 memanas. Aroma persaingan kontestasi berebut simpati untuk satu tujuan kemenangan kental terasa.

Segalam macam cara dilakukan termasuk isu negatif menjurus kepada fitnah yang bertujuan mendiskreditkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung. Tak terkecuali pasangan calon (paslon) Eva Dwiana-Deddy Amrullah.

Dugaan kampanye fitnah berupa foto-foto yang beredar di grup-grup WhatsApp, menampilkan bantuan satu karung beras dan masker.

Menyikapi itu, staf ahli Wali Kota Bandarlampung, Rakhmat Husein, menegaskan bahwa itu bukan sekadar kampanye hitam tetapi kampanye busuk alias fitnah keji.

“Salah satu cara menjatuhkan lawan politik dalam pilkada adalah politik fitnah. Dan ini sedang terjadi. Paslon nomor 3 difitnah membagikan masker beserta beras. Seolah-olah beras itu bantuan dari Pemkot Bandarlampung untuk mendukung paslon nomor 3. Anehnya,  kejadian ini tidak masif hanya terjadi di satu daerah tertentu,” kata Husein, Jumat (16/10).

Dari penelusuran monologis.id, bantuan beras yang digunakan untuk menyerang paslon nomor 3 pada kemasannya tertulis bantuan Pemerintah Kota Bandarlampung dan masker merah bertuliskan ajakan untuk mencoblos nomor 3.

Terpisah, calon Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana membenarkan bahwa saat ini dirinya diserang dengan kampanye hitam.  

“Kami (Eva-Deddy) saat ini di fitnah membagikan masker beserta beras,” kata Eva disela kampanye terbatas di Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Lampung, Jumat (16/10).

“Pemerintah Kota memberikan bantuan beras itu dalam program bantuan COVID-19 Kota Bandarlampung, terakhir itu awal September 2020 lalu dan tidak dilanjutkan karena khawatir terjadi fitnah ketika kampanye sudah berjalan,” terang Eva.

Sementara, lanjut Eva, masker merah yang beredar adalah produk masker awal yang dibuat pascapenetapan nomor urut oleh KPU.

“Ini sengaja di setting sebagai bagian dari kampanye fitnah untuk menutupi kebusukan orang lain,” ungkap Eva.

Dia menegaskan, paslon 3 tidak gentar dan khawatir menghadapi model kampanye hitam seperti ini. “Kita tetap konsisten menjalankan agenda kampanye sesuai aturan PKPU dan protokol COVID-19, dan paslon 3 sudah berjanji dan berkomitmen tidak akan melakukan kegiatan kampanye politik uang dan sembako, justru paslon 3 mengajak semua warga bersama-sama melawan politik hitam dan politik uang,” tegasnya.