Kalimantan Tengah Pelajari Kesuksesan Lampung di Bidang Pertanian

Kalimantan Tengah Pelajari Kesuksesan Lampung di Bidang Pertanian
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo berkunjung ke Lampung dalam rangka mempelajari bidang pertanian.

Kehadiran Edy Pratowo disambut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Mahan Agung, Bandarlampung, Senin (19/2/2024).

Edy Pratowo menjelaskan dirinya  ditugaskan Gubernur Kalimantan Tengah untuk belajar kesuksesan bidang pertanian Provinsi Lampung.

Hal ini juga mengingat bahwasannya Kalimantan Tengah memiliki potensi yang luar biasa.

"Kami dari tim membawa teman-teman yang bergerak dibidangnya, ditugaskan pak Gubernur untuk belajar dari Provinsi yang sudah maju seperti Provinsi Lampung," ujar Edy.

Sementara, Gubernur Lampung Gubernur Arinal menyatakan siap bertukar pikiran dan berdiskusi dalam rangka pengembangan produksi tanaman pangan khususnya Jagung Hibrida sampai dengan skala bisnisnya. 

"Saya sampaikan, kami sangat terbuka untuk kita saling belajar, bahkan saling mendukung untuk memajukan daerah kita bersama-sama," ujarnya.

Sekarang ini, pembangunan perekonomian daerah tidak bisa lagi dilakukan sendiri-sendiri. Antar-daerah harus saling berkolaborasi, membangun jaringan, sharing teknologi dan pembelajaran, berbagi pengalaman, juga bersama-sama mendorong daya saing daerah, yang potensinya tentu beragam antara satu daerah dengan daerah lain.

"Melalui kunjungan seperti ini, bisa kita jajaki bersama bentuk-bentuk sinergi dan kolaborasi yang kongkret, dengan harapan dalam rangka membangun perekonomian daerah," ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah potensi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Tahun 2022, diantaranya; Padi (data SIScrop) 3,2 juta ton, Ubi kayu  7,3 juta ton merupakan peringkat I (satu) Nasional, Jagung  3,1 juta ton PK, merupakan peringkat III (tiga) tingkat nasional dan peringkat I (satu) se-Sumatera, Pisang 1,2 juta ton, merupakan peringkat III (tiga) tingkat Nasional, Nanas 862.000 ton merupakan peringkat I (satu) tingkat Nasional, dan Manggis 3.500 ton.