Kabag Umum DPRD Tulangbawang Barat Bantah Seragam Dewan 'Ditahan'

Kabag Umum DPRD Tulangbawang Barat Bantah Seragam Dewan 'Ditahan'
Foto: dok monologis.id

TULANGBAWANG BARAT - Mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulangbawang Barat, Lampung, Warsit membantah seragam atau pakaian adat anggota dewan ditahan pihak sekretariat

Warsit memastikan, pakaian adat lengkap 30 anggota legislatif dan sudah dibagikan.

"Untuk pengadaannya dilakukan pada Januari 2020  lalu dan selesai pada Maret. Dibuat di Bandarlampung tepatnya penjahit Erwin Tailor, karena untuk persiapan HUT Lampung ke-56 tahun lalu. Namun, karena COVID-19, perayaan HUT dibatalkan, sehingga pengambilan baju pakaian sedikit terlambat," kata Warsit kepada monologis.id, Selasa (23/03) menanggapi alasan sejumlah anggota legislator setempat yang tidak hadir dalam paripurna HUT ke-57 Lampung.

Warsit menjelaskan, pakaian seragam lengkap  tersebut sudah dibagikan ke para anggota dewan sejak Maret hingga akhir 2020.

“Kecuali Pak Roni dan Marjani dikarenakan untuk pakaian Pak Roni itu sedang diperbaiki ada yang kurang pas. Sementara Pak Marjani beliau sedang berada di Bandarlampung dan dia berjanji akan mengambilnya. Pastinya, untuk 28 anggota DPRD sudah kita bagikan dengan lengkap dan ada tanda terimanya,” ungkap Warsit.

Dia menjelaskan, anggaran pengadaan satu seragam tersebut sebesar Rp5 juta, sehingga jika dikalikan 30 anggota menjadi total anggarannya Rp150 juta, “Untuk tahun anggarannya di tahun 2020 APBD murni," Jelasnya.

Lanjut dia, semua pakaian seragam lengkap itu dirinya yang memegang, dan 2 orang sisanya yang belum dibagikan sudah diserahkan ke Sekretariat setelah HUT Provinsi ke-57 kemarin.

"Saya pastikan pakaian itu sudah dibagikan semua sebelum HUT ke-57 Lampung 2021 lalu, kecuali Pak Roni dan Marjani saja, dan tidak ada masalah," imbuhnya.