Juniardi: ASN Humas Jangan Ambil Alih Tugas Wartawan

Juniardi: ASN Humas Jangan Ambil Alih Tugas Wartawan

BANDARLAMPUNG – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditunjuk pada bagian humas di instansi lembaga publik pemerintah atau nonpemerintah bertugas menyampaikan informasi-informasi seputar pelayanan publik tempatnya bekerja.

"Sampaikan saja informasi yang akan di publis, biar wartawan atau media pers yang mengolah informasi itu menjadi berita. Jadi tidak usah mengambil alih fungsi wartawan,” kata jurnalis senior Lampung Juniardi saat menjadi pembicara pada Forum Group Discussion (FGD) Keterbukaan Informasi dan Monitoring Pengaduan Masyarakat Melalui Call Center Pemerintahan Provinsi Lampung, Kamis (20/10/2022), di Golden Tulip Hotel.

Namun, untuk membantu menata informasi-informasi itu menjadi layak berita, maka bisa mencari trik membuat press release yang baik, agar layak menjadi berita.

“Karena domainnya adalah informasi publik bukan pemberitaan,” ujar Juniardi.

Menurut Juniardi, hampir mayoritas website milik badan publik pemerintah berubah menjadi website berita. Padahal seharunya website badan publik menjadi bank data informasi-informasi yang ada di badan publik. Badan publik itu adalah lebaga-lembaga yang baik sebagian atau seluruhnya menggunakan anggaran negara, termasuk bantuan luar negeri, dan yang menghimpun dana masyarakat.

"Jadi jelas, bawa website badan publik bukan portal berita media. Tetapi sekumpulan informasi-informasi badan publik. Mulai dari rencana, program kerja, hingga soal laporan keuangan, dan kinerja, apa yang dikerjakan, mengapa dikerjakan hingga laporan dan hasil kinerja, itu diatur dalam UU Keterbukaa Informasi," kata mantan Ketua Komisi Informasi Publik Provinsi Lampung itu.

Terkait dalam pemberitaan, kata Juniardi, ada istilah press release. Press release itu adalah sesuatu informasi yang dikeluarkan oleh sesuatu organisasi, lebaga, atau industri dengan tujuan agar informasi itu terlangsir lewat media massa. Baik itu berbentuk basic press release, product press release, ataupun financial press release.

"Supaya rilis bisa penuhi klasifikasi untuk diterbitkan pada media massa, maka ada strateginya, misalnya ada pesan dasar atau inti yang ingin disampaikan. Atau mudahnya itu kita dapat memastikan tema atau topik press release yang akan disampaikan. Buat judul yang menarik, lalu siapa yang terlibat, siapa bicara apa, mengapa hal itu ada, dll," kata Alumni Magister Hukum Unila itu.

Juniardi menyarankan untuk membuat rilis, akan lebih mudah menggunakan pola Piramida terbalik (dalam media untuk penulisan feature). Setelah judul isi dengan lead (news lead). Pada bagian ini, susun rangkaian perkata sehingga membentuk paragraf yang bisa menerangkan isi dari totalitas release tersebut. News lead menjadi ujung tombak dari suatu press release.

"Gunakan pola 5W+1H yang biasa digunakan oleh wartawan. Karena faktor 5W+1H sangat berguna dalam mengantarkan informasi dengan tepat dan benar. 5W+1H patokan dasar dalam menyusun news lead pada press release," katanya.

Menurut Juniardi, 5 w 1 H yaitu, What (Apa) yaitu informasi  apa yang hendak kalian sampaikan. When (Kapan), kapan aktivitas tersebut berlangsung, Who (Siapa) siapa yang mengadakan aktivitas tersebut. Where (Di Mana), di mana aktivitas tersebut dilaksanakan. Why (Mengapa), mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan. Terakhir How (Bagaimana) yaitu Bagaimana detail  aktivitas yang dilaksanakan.

"Tidak ada aturan khusus untuk menggunakan enam pola tersebut. Tidak baku atau harus, tapi saran baiknya menyusun news lead dengan urutan faktor 5w 1 h itu. Kemudian gunakanlah bahasa cocok EYD bila press release kalian dalam bahasa Indonesia. Buat bagian isi press release bisa menerangkan news lead secara lebih mendalam," katanya.

Kemudian jangan lupa sertakan foto, dan nomor kontak person pengirim rilis. Lakukan pengecekan ulang untuk mengurangi typo (salah ketik). Setelah itu lakukan konfirmasi kepada atasan supaya release memperoleh persetujuan. Kirim kepada media, baik via email, atau sarana lain. Biasanya media mempunyai deadline, kirim rilis antara jam 15. 00 s. d. 17. 00 Wib,

"Kirim lebih awal lebih baik, dan jangan lupa mengucapkan terima kasih," katanya.

Acara FDG dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, Sekertaris Alma Rosrtow Guna dan Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP), Lakoni, dan para pejabat lingkungan Diskominfotik Provinsi Lampung, dengan peserta utusan Sakter, dan Pemda Kabupaten Kota se-Lampung.