Jika Pilkada 2020 Diteruskan, Gubernur NTT Minta Jangan Ada Kampanye

KUPANG-Sembilan kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan Pilkada serentak pada 23 September 2020 yakni, Kabupaten Belu, Malaka, TTU, Sabu Raijua, Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Sumba Timur dan Sumba Barat.
Pesta demokrasi lima tahunan itu pun terancam batal dengan mewabahnya virus korona (covid-19), termasuk NTT.
Menanggapi hal itu, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, meminta para bupati, Kapolda NTT dan semua pasangan calon untuk tidak membawa massa dalam jumlah banyak.
"Kita sedang berupaya memutus mata rantai penyebaran virus korona, sehingga semua pihak, saya minta untuk tunduk pada protokol yang telah dikeluarkan pemerintah, bila perlu, jangan ada kampanye. Sosialisasi dari rumah ke rumah dan langsung pilih," ujar Viktor.
Ia menambahkan, Pemprov NTT juga merencanakan mencarter pesawat Trans Nusa untuk memperlancar tugas empat dokter ahli yang telah disiapkan.
“Kita akan mobile khusus dokter ahli agar punya pesawat sendiri. Mereka tidak boleh bercampur dengan siapa pun, agar pelayanan terhadap pasien berjalan lancar,” tegasnya.
Sebelumnya, Viktor Laiskodat mengatakan, pemerintah NTT telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60 miliar untuk mengatasi virus korona (covid-19) yang saat ini mewabah.
Alokasi Rp 60 miliar itu, menurut Viktor, merupakan anggaran terbesar penanganan virus korona dari provinsi lain di Indonesia.
Ia mengatakan, meski NTT masih negatif virus korona, namun, Pemprov NTT telah melakukan upaya pencegahan. Saat ini, Pemprov NTT telah mendatangkan 500 ribu alat perlengkapan diri (APD) bagi tenaga medis. Pemprov NTT juga menyiapkan bantuan sosial tunai bagi kelompok kerja yang terdampak virus korona.