IWO Tanggamus Kecam Oknum Kepala Desa Lecehkan Profesi Wartawan

TANGGAMUS – Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Tanggamus, Lampung, mengecam ungkapan Boymin, Kepala Pekon (Desa) Semaka, Kecamatan Semaka, Tanggamus, yang diduga melecehkan profesi wartawan media online.
“Oknum kepala pekon itu lebih baik mundur dari jabatanya. Sebab, bagaimana ia akan membawa pekon kearah yang lebih maju, jika sikap tak layak menjadi contoh bagi masyarakat,” tegas Ketua IWO Kabupaten Tanggamus, Odo Kuswantoro, Sabtu (30/05).
Odo mengatakan, saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mengajak masyarakat untuk tidak gagap terhadap tekhnologi (Gaptek) atau revolosi industri 4.0.
"Artinya, hampir disetiap sendi kehidupan yang ada di masyarakat, Pemerintahan, Politik, Perdagangan, dan lain sebagainya, mengaharuskan semua serba cepat dan evisien. Seperti halnya dalam mendapatkan informasi terkini dan tercepat terkait perkembangan dunia saat ini, salah satunya adalah melalui media online, karena akses cepat dan langsung ketangan para pembaca nya dalam hitungan menit saja," kata Odo.
Dia mengungkapkan, media online pada dasarnya merupakan alat komunikasi sekaligus penyebar informasi yang dibutuhkan masyarakat. Seiring berkembangnya dunia digital seperti saat ini, dan berevolusinya industri 4.0, maka akan berpanguruh pula pada perkembangan informasi publik.
"Jadi, saudara Boymin harusnya menyadari jika saat ini sudah zaman Revolusi Industri 4.0 dimana masyarakat lebih banyak mendapatkan informasi dari smartphone yang mereka pakai saat ini, apalagi dirinya adalah pejabat publik yang seyogyanya lebih pintar dan cepat dalam menyerap informasi," ungkapnya.
"Jika Saudara Boymin melecehkan dan menganggap sepele Media online, justru saya khawatir, jangan-jangan yang bersangkutan tidak kenal dengan Dunia Digital, atau bisa dibilang Gaptek (Gagap Teknologi), dan jika itu benar, saya berharap yang kakon yang seperti ini mundur saja dari jabatannya, sebab bagaimana pekonnya akan maju jika pemimpinnya Gaptek," imbuhnya.
Odo berharap, kedepan tidak ada lagi pejabat atau tokoh masyarakat Tanggamus yang menyepelekan wartawan ataupun media apa saja, baik itu cetak, elektronik maupun online.
"Semua sudah ada tugas pokok dan fungsinya masing-masing, Intinya juka pejabat publik tidak sanggup memberikan informasi pertanggungjawabannya, mundur saja, dari pada nantinya akan jadi bahan olok-olokan masyarakat dan publik," harapnya.
Untuk diketahui, oknum Kepala Pekon Semaka itu diduga telah melontarkan kata-kata kurang terpuji atau melecehkan media online saat menanggapi pemberitaan terkait masalah pembangunan balai pekon yang dia kelola, dengan ungkapan "Alaaah… Media Online kok dipikir."
Ungkapan yang diduga melecehkan tersebut sontak mendapat tanggapan dari berbagai pihak diantaranya, Inspektorat Tanggamus, Anggota DPRD Tanggamus dan berbagai organisasi profesi kewartawanan di Kabupaten Tanggamus.