IPAR Soroti Status Covid-19 Dua Pasien Meninggal di RSUZA Banda Aceh

BANDA ACEH – Meninggalnya dua pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Provinsi Aceh, mendapat sorotan Ikatan Pemuda Aceh Besar (IPAR).
Alasannya, kedua pasien meninggal dunia tersebut hingga kini belum diketahui apakah positif atau negatif covid-19.
“Sampai kapan masyarakat bisa tahu kalau pasien yang meninggal itu terpapar korona atau tidak,” kata Wakil Sekjen IPAR, Saiful Haris Arahas, Rabu (25/03) malam.
Alasannya, hasil swap yang telah dikirim ke Balitbang Kemenkes RI di Jakarta, untuk dicek pada laboratorium belum dikirim hasilnya kembali ke RSUDZA.
Bahkan, hingga saat ini, hasil swap pasien PDP yang pertama meninggal inisial AA pada Senin (23/3) lalu, juga belum diketahui apakah positif atau negatif covid-19.
“Sangat disayangkan, ketika keluarga harus menerima SOP pihak rumah sakit, untuk melaksanakan SOP jenazah covid-19 karena hingga saat ini belum diketahui kepastiannya; positif atau negatif?” ungkapnya.
Dia berharap persoalan lambannya mendapatkan kembali hasil swap ini segera teratasi.
“Atau jika tidak, akan diduga kalau ada oknum yang sengaja menutupi hasil tersebut. Jangan-jangan hasilnya sudah ada, tapi sengaja disembunyikan dari publik. Dugaan. Salahkah jika publik menduga demikian?," Saiful Haris Heran.
Sementara itu, juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani, tidak aktif saat dikonfirmasi oleh media ini.