Ini Pesan Menkeu ke Lulusan PKN STAN

Ini Pesan Menkeu ke Lulusan PKN STAN
Foto: Istimewa

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan pada acara Wisuda Akbar Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN 2020, Rabu (14/10).

Dirayakan berbeda dengan tahun sebelumnya, Sri Mulyani berpesan agar momen pandemi COVID-19 ini dijadikan sebagai pembelajaran bagi 3.231 wisudawan untuk bisa beradaptasi di masa mendatang. 

Mengutip pernyataan Nelson Mandela, Sri Mulyani menyampaikan, bahwa pendidikan adalah alat atau senjata yang paling luar biasa untuk bisa mengubah dunia.

“COVID-19 memaksa kita bertukar informasi, memberikan pelajaran yang luar biasa, kita diberikan tantangan dan dipaksa berubah,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan kemampuan untuk memiliki daya juang, daya tahan dan berinovasi juga penting dan dibutuhkan.

Acara dengan tema "Tahu Ratangga Mamimpin Bonar Anabye Adia" yang berasal dari bahasa beragam suku di Indonesia, Menkeu mengharapkan para wisudawan yang selanjutnya akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) jika nantinya menjadi pemimpin, maka menjadi pemimpin bangsa yang kuat, jujur, berbudi baik, dan adil serta memiliki wawasan kebangsaan.

Sri Mulyani mengingatkan agar para lulusan yang nantinya akan ditugaskan pada institusinya masing-masing terus meningkatkan hardskill, softskill dan communication skill bagi diri sendiri dan kemajuan institusi. 

“Jangan berpuas diri,” pesannya.

Selain itu, menjunjung integritas dan moral menjadi hal utama yang harus selalu dipegang teguh.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani agar nantinya para wisudawan tidak tergelincir dengan godaan pada dunia kerja. 

“Integritas itu simpanlah di dalam pikiran dan hati kalian, dipelihara dan diperbarui setiap hari,” ungkapnya.

Dalam penutupnya, Sri Mulyani meminta agar wisudawan menjadi generasi yang optimis, percaya diri, mampu memberikan obor kemajuan bagi Indonesia, dan untuk tidak lelah mencintai Indonesia. 

“Jadilah generasi yang kritis tanpa menjadi sinis, yang positif dan konstruktif bukan destruktif,” pungkasnya.