Ilmuwan Ini Klaim Temukan Vaksin Covid-19

Ilmuwan Ini Klaim Temukan Vaksin Covid-19
Dr. Glanville (Foto: Istimewa)

BANDARLAMPUNG-Dr. Glanville, ilmuwan 'pandemi' membuat terobosan cepat pada penyembuhan kasus covid-19

Dr Glanville mengungkapkan kegembiraan telah melaporkan bahwa tim telah berhasil mengambil lima antibodi yang pada tahun 2002 ditentukan untuk mengikat dan menetralkan, memblokir dan menghentikan virus SARS.

Dilansir dari RNZ dalam program chekpoint, tim Dr. Glanville juga telah mengembangkan bagaimana antibodi memblokir dan menghentikan virus SARS COV-2 (covid-19) yang merupakan virus sepupunya SARS.

Dia berharap akan menjadi obat yang cocok yang dapat digunakan pada manusia setelah melalui serangkaian test nantinya.

Dalam penelitiannya Dr. Glanvile dan tim melakukan membuat ratusan juta antibodi dalam berbagai versi serta melakukan mutasi beberapa dan kami menemukan irisan formulanya.

Sehingga mereka tahu bahkan antibodi bisa mengikat virus di tempat yang sama dalam tubuhmu sesuai dengan covid-19. Langkah selanjutnya adalah mengirim formula ini kepada laboratorium militer karena wabah ini sudha seperti perang dan pihak militer tidak ingin penelitian dilakukan di laboratoriumnya.

Sebagai langkah dasar bahwa secara ilmu pengetahuan penelitian ini harus di uji oleh pihak yang berkompeten dan independen, hasil ini yang harus di kerjakan secara cepat dan tepat akan dilakukan suntik vaksin pada beberapa pasien dan pihak pihak yang memerlukannya agar covid-19 bisa segera di sembuhkan.

"Vaksin sebenarnya bisa memakan waktu enam hingga delapan minggu untuk berlaku, namun kami bisa mengadaptasikannya hingga hanya dalam 20 menit. Anda bisa memberikannya kepada pasien yang sakit, mengalami covid-19, kemudian dalam 20 menit setelah menerima suntikan, tubuh mereka kebanjiran dengan antibodi itu,” ungkapnya.

Menurutnya, antibodi itu akan mengelilingi dan menempel di seluruh virus dan membuatnya jadi tidak menular lagi.

Pihak Militer dan pemerintah akan menguji antibodi terhadap covid-19, dan serta laboratorium lain yang akan memulai tes untuk memastikan obat itu aman untuk manusia.

Jika itu berhasil, produksi antibodi harus ditingkatkan.

"Kami menggunakan standar manufaktur yang sangat ketat yang disebut GMP untuk membuat obat, dan itu bisa memakan waktu beberapa bulan," kata Dr Glanville.

"Setelah bahan itu siap, kita akan uji lisensi nya secara cepat. percobaan di mana Anda memberikannya kepada 400 hingga 600 orang yang berada di rumah sakit yang mengalami gejala, dan kemudian Anda mengawasi lima hingga 10 hari ke depan untuk lihat apakah itu membantu atau tidak," imbuhnya.

Dia mengatakan, dia dan rekan-rekannya melakukan segala yang mereka bisa untuk mempercepat prosesnya, tetapi itu butuh waktu.

"Kami telah menyelamatkan penelitian yang berpotensi selama bertahun-tahun dengan membonceng antibodi SARS dan teknologi kami sangat bagus dalam merekayasa hal-hal ini untuk disilangkan dan kami telah berhasil melakukan itu,” ungkapnya.

"Ini digunakan dalam krisis Ebola. Dan itu telah digunakan dalam kasus-kasus lain di mana jika Anda memiliki sesuatu yang efektif, dan tidak ada obat lain yang baik, Anda dapat mulai melepaskannya ke dunia untuk digunakan sebelum melalui semua proses persetujuan. Jadi itu secepat yang bisa kita bayangkan memiliki obat ini tersedia secara luas," kata dia.

Dr Glanville juga mengatakan bahwa sangat penting bagi tim dan laboratorium nya agar setiap orang mendapatkan akses ke obat vaksin ini nantinya.

Dia mengatakan mereka sedang berbicara dengan uni eropa serta beberapa pihak di Asia.