HUT ke-69 PI: Menjadi Garam dan Terang

MAYBRAT – Jemaat Gereja GKI Efata Kocuwer, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, memperingati HUT ke-69 Pekabaran Injil (PI).
Peringatan tersebut dirangkai dalam ibadah syukur dengan mengangkat tema "Menjadi Garam dan Terang".
Perayaan yang diadakan bertepatan dengan minggu adven ke tiga itu berlangsung hikmat diiringi dengan berbagai macam persembahan puji-pujian rohani dari paduan suara dan solo, tari-tarian, hingga pemotongan kue ulang tahun.
Pendeta Naomi Sarlot dalam khotbahnya mengajak semua generasi Kocuwer yang kini menjadi orang hebat dimana saja agar jangan pernah melupakan kampung tersebut.
“Mereka harus menyadari dan bersyukur bahwa Kampung Kocuwer merupakan tempat dimana awal dasar peradaban mereka dibentuk,” kata Naomi, Minggu (12/12).
Menurutnya, 69 tahun bukan lagi usia yang mudah jika dilihat dari sisi kematangan iman, namun merupakan usia yang patut menjadi panutan bagi warga jemaat kocuwer Untuk terus berjalan di dalam terang kasih Kristus berdasarkan Cita-cita dan harapan para pembawa firman kala itu. Bukan lagi berada di dalam kegelapan.
"Jadi kalau kita sudah menerima injil 69 tahun jangan kita menjadi orang yang berada dalam kegelapan. Bapak Ginuni, Bapak Pendeta Faan, mungkin jiwa mereka akan menangis apabila ternyata pekabaran injil mereka tidak mengalami pertumbuhan iman. Bapak Ginuni datang bukan bawa perang dan cerita dongeng, tapi dia datang bawa Firman Tuhan supaya kita yang berada dalam kegelapan dan tidak percaya Yesus Kristus dapat percaya," tegas Naomi.
Di usia 69 tahun ini, Ia mengajak warga jemaat Efata Kocuwer untuk tetap percaya dan mengamini bahwa mereka adalah orang-orang yang telah matang dan menjadi panutan iman bagi setiap orang. Naomi juga mengajak semua generasi muda jemaat setempat untuk menjauhi diri dari minuman keras dan pergaulan bebas yang berujung mengakibatkan pertikaian antara sesama.
Senada disampaikan Ketua Klasis Maybrat Timur, Pendeta Siprianus Assem. Dia mengajak segenap jemaat Efata Kocuwer bersyukur kepada Tuhan karena peringatan puncak HUT ke-69 masuknya injil ini dapat dirayakan dengan baik dan meriah.
"69 tahun lamanya jemaat ini sudah menjadi garam dan terang," kata Siprianus.
Dia berharap peringatan tahun depan harus dirayakan lebih besar lagi dan menghadirkan semua orang Kocuwer dimana saja. Siprianus juga ingin kedepan banyak lahir para pelayan firman yang baru asal kampung Kocuwer agar dapat bertugas melayani firman bagi jemaat di kampung setempat.
"Keluarga-keluarga yang ada, persembahkan anak sulungmu atau salah satunya harus diurus menjadi pewarta injil, melanjutkan pekerjaan mulia ini," harap Siprianus.
Pewakilan Pemerintah Kabupaten Maybrat, Yulianus Tenau pada kesempatan yang sama mengucapkan selamat atas terselenggaranya perayaan HUT ke-69 Pekabaran Injil di Kampung Kocuwer.
Roma 1 ayat 16, kata Yulianus, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap yang orang percaya kepada Tuhan. Menurutnya, tanpa kekuatan Allah hidup ini akan hampa.
"Tanpa injil kekuatan Allah hidup kita semua sia-sia, tapi Injil kekuatan Allah akan hidup dan merupakan dasar untuk menyelamatkan siapa saja," singkat Yulianus sembari memberi selamat dan sukses atas perayaan ibadah tersebut.