HUT ke-24 Granat, Polda dan DPD Lampung Raih Penghargaan

HUT ke-24 Granat, Polda dan DPD Lampung Raih Penghargaan
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Kepolisian Daerah (Polda) dan DPD Granat Lampung meraih penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat).

Penghargaan diberikan pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 GRANAT  di The Opus Grand Ballroom Tribrata Hotel Dharmawangsa Jakarta, Sabtu, (4/11/2023).

Polda Lampung diganjar penghargaan atas keberhasilannya mengungkap dan menangkap sindikat Narkoba internasional jaringan Fredy Pratama dengan jumlah yang sangat spektakuler.

Selain Polda Lampung, DPP Granat juga memberikan penghargaan kepada Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap dan menangkap jaringan sindikat Narkoba dan menyita barang bukti dari Syarifufin alias Fuyong alias Bangyong dan Muhazir Nurdin dengan jumlah 173 kg Sabu. 

Penghargaan juga diberikan kepada DPD Granat berprestasi, diantaranya; Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Penghargaan tersebut diterima oleh Ketua DPD Granat Lampung Tony Eka Candra, Sekretaris DPD Granat Jawa Barat Wenda Aluwi,  Ketua DPD Granat Jawa Timur Arie Soeripan, dan Kabid Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi DPD Granat Sumatera Utara Okto Aristo Emerson.

Penghargaan DPD Granat berprestasi diberikan kepada DPD yang dinilai berhasil mengembangkan kelembagaan organisasi mulai tingkat kabupaten hingga tingkat kelurahan/desa di wilayahnya, serta dapat menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Prestasi ini juga diraih karena mampu melaksanakan inovasi dan trobosan dalam melaksanakan program kerja Granat di wilayahnya, baik program mandiri, program kerjasama maupun program partisipasi sebagai ujung tombak perpanjangan tangan dari DPP Granat. 

Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat menegaskan, untuk mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo harus mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh, generasi muda yang sehat, dan generasi luhur yang cerdas. 

“Kita harus menjaga generasi muda sebagai aset dan masa depan bangsa yang bebas dan bersih serta anti terhadap penyalahgunaan Narkoba,” tegas Henry. 

Menyadari itu, Granat mengambil bagian untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika, serta membantu segala upaya pemerintah didalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.

Dengan semboyan mengabdi untuk bangsa dan pengabdian tanpa batas, Henry mengajak semua anggota Granat dari pusat sampai ke daerah utuk terus mengabdi tanpa mengenal lelah.

Puncak HUT ke-24 Granat dihadiri Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Muhammad Fadil Imran, Perwakilan Panglima TNI, Perwakilan Kapolri, Kepala BNN RI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Intelkam Mabes Polri, Dirresnarkoba Polda Lampung, Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Dewan Pendiri, Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, Pengurus DPP Granat, dan perwakilan DPD Granat se-Indonesia.

Bambang Soesatyo mengapresiasi GRANAT yang sudah 24 tahun berkiprah berperan dan berkontribusi untuk bangsa ini dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). 

Dia menyatakan, disadari atau tidak, Narkotika telah mejadi persoalan akut yang membutuhkan perhatian khusus, maka dari itu kita perlu bersinergi, berkolaborasi untuk mengatasi berbagai hal ancamam didalam penanggulangan Narkoba. 

"Ancaman bangsa ini selain kebodohan, ketidakadilan, kemiskinan, terorisme, stunting dan yang paling berbahaya adalah ancaman Narkoba," ujar Bambang. 

Masih menurut Bambang, dilihat dari aspek ekonomi nilai kerugian negara terus mengalami peningkatan. Tahun 2013 nilai kerugian negara akibat Narkoba mencapai 57 triliun, tahun 2015 meningkat menjadi 63 triliun, tahun 2021 mencapai 84 triliun, angka ini terus meningkat. 

Sementara, Ketua Dewan Pembina DPP Granat  Komjen Pol (Purn) Togar M. Sianipar mengatakan, Indonesia saat ini sedang menghadapi kondisi darurat Narkoba. Presiden Jokowi meminta semua elemen bangsa menyikapi keadaan ini secara serius, karena kejahatan Narkotika adalah kejahatan yang luar biasa. 

"Dengan kondisi seperti ini, maka penanganannya harus dilakukan secara luar biasa, dan kami mengajak semua pihak untuk ikut bersama sama memerangi Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P2GN) di Indonesia," tutupnya.