HMI Apresiasi Setahun Kinerja Musa Ahmad-Ardito Wijaya

HMI Apresiasi Setahun Kinerja Musa Ahmad-Ardito Wijaya
Sekretaris Umum Badko HMI Sumbagsel Ramanda Ansori (Foto: Istimewa)

LAMPUNG TENGAH - Sekretaris Umum Badko HMI Sumbagsel Ramanda Ansori memberikan apresiasi setahun kinerja Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad dan Wakil Bupati Ardito Wijaya. Di tengah pandemi COVID-19, banyak inovasi dan kreativitas dalam kemajuan pembangunan di Lampung Tengah.

Ramanda menyatakan bahwa ada Beberapa program prioritas yang telah berjalan dan menghasilan kemajuan yang pesat di Kabupaten Lampung Tengah yaitu pelayanan publik, pertanian, keamanan, dan infrastruktur.

Salah satunya adalah program Bupati Ngantor di Kampung atau "Bunga Kampung". Pertama kali dilauncing pada tanggal 10 Juni 2021. Program ini merupakan program inovasi pelayanan publik, agar terwujudnya tata kelola pemerintah dan pelayanan publik yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Sedangkan di sektor pertanian Pemkab Lampung Tengah berhasil dalam mengembangkan budi daya tanaman padi yang ditanam di lahan kering yang tidak menggunakan irigasi di Bumi Nabung Ilir, Kecamatan Bumi Nabung. Budidaya ini dapat diaplikasikan di daerah hujan rendah. 

Lalu mewujudkan keamanan pada wilayah desa dengan memberikan kendaraan dinas roda dua. Sebanyak 28 motor diberikan kepada Danton Linmas kecamatan se-Kabupaten Lampung Tengah. Selain itu Bupati Lampung Tengah menghidupkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) Berjaya.

Pada tahun 2021 keadaan infrastruktur  60 persen jalan kabupaten yang membutuhkan perhatian serius. Terdapat dua titik ruas jalan yang telah terealisasi diantaranya ruas Bandar Jaya - Simpang Agung Sepanjang 6,79 KM dan Simpang Agung - Sulusuban 8,31 KM.

Di lain sisi, Ramanda menyesalkan statement Ryo, alumni HMI yang menyatakan bahwa perjalanan satu tahun kepemimpinan Bupati Lampung Tengah tidak sama sekali memiliki kemajuan. Menurutnya penilaian Ryo tidak objektif dan lebih mengedepankan kepentingan pribadi.

“HMI bukan alat yang dipergunakan dalam kepentingan individu semata namun HMI tetap istiqamah berkiprah menjadi katalisator perubahan untuk kemaslahatan umat dan bangsa sehingga HMI dapat terus mengayuh sacree mission-nya dalam memandu tugas kebangsaan dan keumatan,” tegasnya.

"Lebih baik saudara Ryo yang sudah mengatasnamakan alumni untuk kembali belajar kembali mission HMI. Jangan hanya untuk kepentingan pribadi yang tidak tercapai kemudian memberikan statmen yang tidak berbobot sehingga lebih kurangnya berkesan menimbulkan ujaran kebencian. Apalagi latar belakang yang bersangkutan kontraktor aktif kemudian tiba-tiba menjadi alumni HMI aktif setelah kepentingan pribadi tidak tercapai, kan lucu," sindir Ramanda.