Hazairin Abi: Pilratin Jangan Sampai Timbulkan Perpecahan

PESISIR BARAT - Calon Peratin (kepala desa) petahana nomor urut 02 Pekon Negeriratu Ngambur Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat, Hazairin Abi, mengimbau agar momen pemilihan pemimpin ditingkat pekon tidak menimbulkan perpecahan antar sesama masyarakat.
Dirinya tak menampik jika perbedaan dalam suatu hajat seperti pemilihan pemimpin ditingkat pekon mutlak adanya. Namun demikian dalam perjalanannya, proses pemilihan peratin harus benar-benar dilaksanakan sesuai aturan.
"Jangan sampai terjadinya perpecahan terhadap sesama masyarakat yang disebabkan adanya hasut, fitnah atau kampanye hitam, bahkan intimidasi," ujar Hazairin, Senin (6/6/2022).
Hazairin sendiri menilai, jika masyarakat Pekon Negeriratu Ngambur sudah cerdas menentukan pilihannya dalam mencari sosok pemimpin. "Masyarakat Negeriratu Ngambur secara tegas menolak politik uang, kampanye hitam, isu SARA, bebas memilih pemimpin yang membangun pekon dalam bingkai demokrasi, dan tidak merendahkan harkat dan martabat sesama anak negeri," tegas Hazairin.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam sebuah kompetisi sepatutnya para kompetitor beradu program kerja unggulan yang bertujuan membangun masyarakat dan pekon. "Jangan sampai kubu satu dengan kubu yang lainnya menghalalkan segala cara demi menampuk kemenangan, yang pada akhirnya memberikan dampak buruk terhadap keharmonisan masyarakat dan pekon," lanjutnya.
Sebagai calon incumbent, menurut Hazairin, pengabdiannya membangun masyarakat dan pekon dalam kurun waktu satu periode sebelumnya, menjadi modal besar baginya untuk bisa kembali menjabat sebagai pelayan masyarakat di tingkat pekon. "Dengan tekad selalu berusaha keras untuk menyempurnakan pelayanan terhadap warga dan membangun pekon, maka Hazairin Abi siap melanjutkan tugas dua periode," ungkap Hazairin.
Hazairin menandaskan, dirinya berharap agar masyarakat Pekon Negeriratu Ngambur, bisa kembali memberikan mandat dan kepercayaan untuk melanjutkan program kerjanya pada periode kedua nanti. "Semoga momen pemilihan peratin nanti tidak diciderai dengan hal-hal yang bisa merusak demokrasi sekalipun hanya ditingkat pekon, yang secara otomatis juga bisa memberikan dampak buruk terhadap peningkatan pembangunan masyarakat dan pekon itu sendiri," tukas Hazairin.