Hasil Swab, Warga Pugung Tanggamus Dinyatakan Negatif COVID-19

TANGGAMUS - Renaldi Bin Waras (23) warga Pekon (Desa) Banjaragung Udik, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, dinyatakan negatif SARS COV-2 setelah dilakukan swab PCR selama dua hari.
Sebelumnya, pada April Renaldi adalah termasuk orang dalam pemantauan (ODP) setelah pulang dari zona merah dan sudah menyelesaikan karantina mandiri selama 14 hari. Tetapi pada Mei 2020 gugus tugas COVID-19 Pekon Banjaragung Udik melaporkan Renaldi mengalami gejala mengarah ke COVID-19 yaitu sesak nafas dan demam.
Lalu pada Rabu (27/05), Renaldi dilakukan rapid test dengan hasil nonreaktif. Tetapi karena Renaldi mengalami gejala mengarah ke COVID-19, maka tetap dilakukan swab PCR I dan keesokannya dilakukan swab PCR II.
Hasil dari swab tersebut langsung dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan Bandarlampung. Dan pada Rabu (03/06) hasil swab PCR tersebut keluar dengan hasil negatif.
Dr Merry Yosefa menjelaskan, untuk Kecamatan Pugung, ODP dari Maret sampai Juni berjumlah 48 orang. Semuanya sudah menjalani karantina mandiri dengan hasil nonreaktif dan tersisa dua orang yang sedang menjalani karantina.
"Untuk menentukan orang tersebut bisa dikatakan positif korona adalah dengan melakukan swab PCR, jika rapid test hanya mendiagnosa awal untuk ODP," jelas Dr Merry.
Sementara itu, Camat yang juga Ketua GTPP COVID-19 Kecamatan Pugung Hardasyah berpesan, warga harus waspada terhadap COVID-19, “Kita boleh takut akan tetapi janganlah berlebihan,” kata dia, Kamis (04/06).
Lanjutnya, untuk kasus Renaldi, sudah diumumkan dengan hasil negatif, maka nanti pihaknya akan mensosialisasikan kemasyarakat, agar nama baik Renaldi dapat pulih dan juga agar warga dapat menerimanya dengan baik.
"Mari kita sama-sama menerima Renaldi dan keluarga di lingkungan masyarakat dengan baik, jangan lagi dicurigai, tapi dirangkul karena dia sudah dinyatakan negatif," harap Camat.
Kapolsek Pugung Ipda Okta Devi menambahkan, agar masyarakat jangan dulu menjustifikasi seseorang terkait COVID-19. “Kita harus tenang sebelum ada kepastian dari yang terkait,” kata Okta.
"Ketika ada informasi serupa, tolong, kami segera diinformasikan, agar kami segera dapat menetralisir, karena khawatir ada orang yang salah dalam menentukan," imbuhnya.