Hari Lahir Pancasila, Dandim Tulangbawang Ajak Perkuat Persatuan

Hari Lahir Pancasila, Dandim Tulangbawang Ajak Perkuat Persatuan
Foto: Istimewa

TULANGBAWANG – Dandim 0426 Tulangbawang Letkol Kav Joko Sunarto mengatakan peringatan hari kelahiran Pancasila harus benar-benar di aktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Pancasila sebagai dasar komitmen rakyat Indonesia untuk bersama sama menjaga persaudaraan, perdamaian, serta persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dandim usai mengikuti upacara peringatan hari lahir pancasila secara virtual di ruang rapat utama lantai ll Pemerintah Kabupaten Tulangbawang, Lampung, Rabu (1/6/2022).

Tampak hadir pula, perwakilan Lanud Pangeran M Bun Yamin Kapten Tek Sopian, Sub Denpom Menggala Pelda Samingan,  Ketua DPRD Tuba Sopi'i, Kakesbangpol Tuba Hamami Ria, Staf ahli Sinurat, dan Kemenag Sanusi.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengusung tema "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia".

"Upacara ini meneguhkan komitmen kita akan mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat berbangsa dan bernegara," ungkap Presiden.

Presiden menjelaskan pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dari perumusan tanggal 1 Juni 1945 yang di pidatokan Ir. Soekarno piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar para Founding Father para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan.

"Harus diingatkan bahwa kodrat Bangsa Indonesia adalah keberagaman takdir tuhan untuk kita keberagamaan berbagai etnis, Bahasa, Adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia yaitu Bhinneka tunggal Ika," lanjut Presiden.

Presiden menilai, kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini mengalami tantangan ke Bhinekaan, karena sedang diuji ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan.

"Tidak ada pilihan lain kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila tidak ada pilihan lain seluruh anak bangsa menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk mempersatukan persaudaraan, tidak ada pilihan kita harus kembali ke jati diri sendiri sebagai bangsa yang santun berjiwa gotong royong dan toleransi, tidak ada pilihan lain harus menjadikan Indonesia Bangsa yang adil dan makmur dan bermartabat di mata Internasional," pintanya.