Guru Besar Unsri Tanggapi Temuan Antivirus COVID-19, Heran Pemberitaan Media

PALEMBANG - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri), Prof Yuwono M.Biomed yang juga juru bicara penanganan COVID-19 Sumatera Selatan mengaku skeptis terkait adanya klaim temuan antivirus COVID-19.
“Saya juga heran, pemberitaan media terkait temuan antivirus ini juga sangat luas, padahal temuan itu belum bisa dipastikan kebenarannya karena belum diujicoba. Karenanya, tentu belum bahkan masih jauh untuk digunakan di dunia medis," kata dia, menanggapi pertanyaan terkait dengan meluasnya pemberitaan adanya ilmuwan yang menemukan antivirus berupa gula, di Palembang, Rabu (22/04).
Yuwono yang juga menjabat Direktur RS Pusri Palembang tersebut menyebutkan kalau produk yang dipaparankan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru tersebut tergolong dalam kategori herbal yang memiliki nutri berfungsi sebagai terapi.
“Namun, sesungguhnya kalau ramuan herbal yang terbukti telah dikonsumsi masyarakat dan memiliki manfaat terhadap penggunanya, iyalah jamu-jamuan dimana produk tradisional ini tidak perlu uji klinik lagi,” tambah dia.
Sedangkan herbal yang direkomendasika untuk menjadi obat disebut fitofarmaka yang harus diuji klinik.
Dia menjelaskan, zat atau regimen disebut obat apabila sudah melalui uji klinis yaitu diuji tingkat molekul, tingkat sel (invitro), tingkat hewan. Kalaupun diuji pada manusia harus melalu dua tahap yaitu uji keamanan dan uji kemanjuran (efektivitas), dan terakhir uji pasar.
“Semua uji tersebut mensyaratkan otoritas keilmuan dan kelembagaan, karena ini masalah manusia (as human being even as human kind),” ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru meminta agar gula yang dipaparkan profesor dari Palembang tersebut agar dilakukan penelitian lebih lanjut terkait manfaatnya.
Namun Deru juga menyebutkan kalau temuan gula antivirus tersebut sangat baik, bahkan dirinya mengaku sudah mengonsumsi gula itu dan jika terbukti bagus sebarkan kepada masyarakat Sumsel.
Sementara dalam paparannya, Selasa (21/4) seperti dalam rilis Humas Pemprov Sumsel, Achmad Faisal, mengaku temuannya tersebut bukan merupakan bahan kimia. Dimana ide melakukan penelitian setelah merasakan dampak dari dahsyatnya virus Corona tersebut. “Produk ini makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari,” kata Faisal.
Faisal yang merupakan tenaga pengajar aktif dan ketua yayasan Akademi Kebidanan swasta di Palembang ini menyebutkan anti virus temuannya tersebut sudah menunjukkan bukti keberhasilan saat dikonsumsi oleh orang yang positif COVID-19.
“Data keberhasilan pasien sembuh karena konsumsi gula Sienergy sudah ada dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari lima hari,” ujar dia.