Gubernur Lampung Tuding BPS Tak Tahu Diri

Gubernur Lampung Tuding BPS Tak Tahu Diri
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kembali menegaskan ke Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung agar mengurangi analisa soal ekonomi di Bumi Ruwa Jurai.

Karena, orang nomor satu di provinsi Lampung ini khawatir ditertawakan oleh ekonom Unila jika BPS mengeluarkan data yang tidak valid.

"Ini setiap minggu merilis bersama media. Saya tegur itu, kalau dia benar enggak apa-apa, tapi kalau dia salah saya diketawain oleh ekonom Unila,"kata Arinal saat memberi sambutan di seminar nasional, dalam tema 'Inovasi teknologi pertanian lahan kering masam mendukung kemandirian pangan dan ekspor' di Hotel Rodisson, Rabu (30/06).

"BPS harus tahu diri, jaga tugas utamanya, kalau tidak saya pindahin. Agak kenceng dulu ini. Kalau enggak dikencengin, rusak dunia ini," Kata dia.

Arinal juga mengatakan khusus komoditi padi berdasarkan data BPS, Lampung berada di urutan 6 nasional.

"Tapi saya menolak, mana BPS nunjuk, tidak hadir dia, karena tahu gubernur datang. Tolong BPS saya ingatkan jangan menganalisa, karena tugasnya bukan ahli ekonomi. Tapi catat semua komoditi laporkan semua kepada kementerian dan tembuskan pada Gubernur dan Bupati itu tugasnya," ungkap dia.

"Berdasarkan data dari BPS Lampung 2,164 juta ton, tapi data saya 2,650 juta ton. Sementara kebutuhan Lampung 1,2 berarti kami mempunyai kelebihan 1,4 juta ton yang itu disuplay ke beberapa provinsi. Salah satunya kebutuhan Jakarta 40 persen dari kami," katanya.

Dan untuk masalah kedelai jelasnya, Lampung pernah gagal dalam menanam kedelai dengan demikian saat ini agar bisa terjamin produksinya pihaknya kembangkan kajian tentang benihnya.

"Begitu dia bagus kita akan melakukan ekstensifikasinya," timpalnya.

"Karena salah satu faktor menentukan di usaha pertanian adalah sumberdaya lahan. Terutama lahan yang punya irigasi seperti daerah Batu Tegi. Kalau kita mau bertahan sebagai lumbung nasional maka dimanfaatkan itu," pungkasnya.