Geger, Beredar Video Call Tak Senonoh Diduga Mirip Oknum Anggota DPRD Nias

Geger, Beredar Video Call Tak Senonoh Diduga Mirip Oknum Anggota DPRD Nias
Yulianus Gulo/monologis.id

NIAS - Warga Kabupaten Nias, Sumatera Utara (Sumut) digegerkan dengan beredarnya video tak senonoh diduga mirip oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nias berinisial SN.

Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 2 detik itu, oknum tersebut memakai kaos warna hijau bergaris hitam tampak sedang melakukan panggilan video (video call) dengan seorang wanita yang tak mengenakan pakaian tapi wajah ditutupi hijab warna merah.

Dalam video itu, perempuan bugil tersebut terlihat sedang memainkan adegan tak senonoh. Sementara oknum mirip anggota DPRD tersebut tampak  sedang menikmati pemandangan sambil memegang kemaluannya.

SN saat dikonfirmasi di ruang kerjanya terkait video tersebut, Senin (06/07), awalnya membantah orang dalam video tersebut dirinya. Namun, kemudian dia menanyakan dari mana media bisa mendapatkan video tersebut.

“Saya klarifikasi bahwa masalah ini sudah saya laporkan kepada polisi walaupun secara tidak resmi,” ungkapnya.

SN lantas membenarkan orang dalam video itu dirinya. "Oh memang benar saya di video itu. Saat itu bukan sengaja, situasi sangat gelap. Kupikir keluarga jadi gak tau sebenarnya dengan sendirinya gelap-gelap. Namun sepertinya sengaja video disebarkan dan itu sudah saya laporkan ke Polsek," ucapnya

Lalu dia mengklarifikasi lagi dan mengatakan dirinya mengaku tidak mengenal wanita bugil didalam video call itu karena wajahnya tidak jelas. SN bersikukuh mengira perempuan tersebut adalah keluarganya.

Saat ditanya kenapa memperlihatkan kemaluannya? SN mengaku karena gatal, “Ya memang saat itu kebetulan sangat gata-gatal sehingga saya garuk-garuk dan dokter telah memeriksa sakit gatal tersebut," elaknya.

Dia menuding ada oknum-oknum yang sengaja menyebarkan video itu untuk memeras dirinya.

Dijelaskannya, setelah melakukan video call dengan perempuan tersebut, ia mengaku dimintai sejumlah uang oleh wanita itu disertai ancaman bila tidak mengabulkan permintaannya, maka video itu akan disebar.

“Ada dua orang perempuan bernama JL dan EC mengirimkan nomor rekening dengan minta tebusan dan mengancam akan menyebarkan rekaman video call tersebut," pungkasnya.