Dukung WSL Krui Pro QS 5000 2023, Kantor UPBU Lubuklinggau Beri Solusi Penambahan Jadwal Penerbangan ke Pesisir Barat

Dukung WSL Krui Pro QS 5000 2023, Kantor UPBU Lubuklinggau Beri Solusi Penambahan Jadwal Penerbangan ke Pesisir Barat
Foto: Novan Erson/monologis.id

PESISIR BARAT-Jelang pelaksanaan event World Surfing League (WSL) Krui Pro QS 5000 Tahun 2023, Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Silampari Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menyambangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat, Lampung, Selasa (9/5/2023).

Kunjungan itu untuk membahas penambahan jadwal penerbangan (Ektra Flight) Bandara Muhammad Taufik Kiemas dalam rangka persiapan gelaran WSL Krui Pro QS 5000 Tahun 2023.

Rombongan Kantor UPBU Lubuklonggau disambut langsung Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal didampingi Plt Sekkab Jon Edwar, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Kepala Dinas Pariwisata (Dispar), dan anggota DPRD setempat, di ruang kerja Bupati, Lantai 5 Gedung A, Komplek Perkantoran Sekretariat Pemkab Pesisir Barat itu,

Kepada rombongan, Agus Istiqlal menyampaikan harapan terkait penambahan penerbangan dari dan menuju Bandara Muhammad Taufiq Kiemas menyambut gelaran WSL Krui Pro QS 5000 Tahun 2023 yang akan dihelat bulan depan.

"Bandara merupakan gerbang perpindahan manusia dan barang, diharapkan perekonomian masyarakat setempat dapat meningkat secara menyeluruh. Sebab itu diharapkan pihak pengelola penerbangan dapat menambah jadwal penerbangan reguler di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, mengingat antusiasme masyarakat yang menggunakan transportasi udara terus mengalami peningkatan," harap Agus.

Sementara itu Kepala Kantor UPBU Silampari Lubuk Linggau, Mega Hardiansyah menyampaikan bahwa, tidak dimungkinkan untuk dilakukan penambahan penerbangan. Hal itu diarenakan harus sesuai kontrak antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan pihak Susi Air. Kendati begitu, Mega Hardiansyah memberikan solusi alternatif yaitu menerapkan sistem sewa (carter) pesawat terbang dengan mengetahui jumlah peserta yang menggunakan pesawat.

"Untuk jadwal penerbangan, kami tidak bisa menambahkan jadwal penerbangan yang sudah ditulis dalam kontrak antara Kemenhub dengan pihak maskapai Susi Air, tapi kita bisa menggunakan alternatif dengan cara menyewa pesawat terbang dari maskapai Susi Air atau maskapai lain dengan memastikan jumlah penggunanya," ucap Mega.