Dua Tewas Akibat Rebutan Lahan di Lampung Tengah

LAMPUNG TENGAH - Diduga akibat perebutan lahan, warga Kampung Bumiaji dan warga Kampung Hajipemanggilan, Anaktuha, Lampung Tengah, tewas usai baku hantam dengan puluhan warga Kampung Negara Bumiilir, di Depan gerbang SMK Unggulan Terpadu Anaktuha, Kamis (14/01).
Diketahui, kedua korban tersebut bernama Abdul Rahman (50) warga Kampung Bumiaji dan Edison Raka (40) warga Kampung Hajipemanggilan. Korban diduga di keroyok oleh puluhan warga Negara Bumiilir. Kedua korban ditemukan warga tewas bersimbah darah, tepatnya di depan BPPT gerbang SMK Unggulan Terpadu.
Dari data yang di himpun dilapangan, keributan tidak seimbang itu berawal dari perebutan lahan tanah milik BPPT yang sudah dikuasai oleh warga Kampung Negara Bumiilir yang ingin direbut oleh Abdul Rahman.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan bahwa peristiwa tersebut.
"Kejadian sekira pukul 13.00 Wib, antara warga Kampung Bumiaji dan Negara Bumiilir. Korban meninggal dunia dari Kampung Bumiaji dan dari Hajipemanggilan. Sedangkan dari pihak lawan, Kampung Negara Bumiilir ada satu korban yang mengalami luka berat," terang Popon.
Popon menegaskan, motip perkelahian yang berujung maut itu adalah saling klaim lahan tanah dan kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah, sehingga menyulut terjadinya keributan.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan Polres Lampung Tengah telah menerjunkan seluruh personelnya.
"Untuk saat ini kita sudah menerjunkan personel untuk mengamankan lokasi tersebut. Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan hal-hal yang belum jelas," harapnya.