Dua Menteri Ditangkap KPK, Momentum Jokowi Reshufle Kabinet

Dua Menteri Ditangkap KPK, Momentum Jokowi Reshufle Kabinet
Ketua Umum Maluku Satu Hati James Talakua (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Satu tahun masa Pemerintah Jokowi-Ma'aruf, ditandai dengan tertangkapnya 2 menteri.

Ketua Umum Maluku Satu Hati James Talakua mengatakan, saat ini adalah momentum tepat untuk dilakukan reshuffle.

“Sebagai pendukung Jokowi, persoalan yang dihadapi oleh Presiden saat ini adalah persoalan para pendukung. Kami nilai, Presiden sudah harus lakukan Reshuflle. Menteri yang tertangkap KPK dan kinerja para menteri yang dinilai tidak menunjukan progres signifkan, kami nilai perlu diganti. Khususnya menteri yang tertangkap KPK, Hal itu tentu membuat malu pemerintah,” ungkapnya melalui siaran pers, Senin (14/12).

Dia menegaskan, pendukung Jokowi merasa terpanggil dan ikut bertanggung jawab mengawal dan mendukung semua program-program strategis Presiden hingga usai masa jabatannya.

Menurut James, para pendukung sejatinya akan selalu hadir dan mendukung setiap kebijakan atau program-program strategis Presiden. Olehnya, James meminta, agar Presiden Jokowi dapat melibatkan peran relawan atau pendukung dalam mengawal realisasi dan implementasi tiap kebijakan dan program strategis Presiden.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, dua menteri Jokowi yakni Menteri KKP Edy Prabowo dan Menteri Sosial Jualiari Batu Bara tertangkap KPK karena terbukti melakukan korupsi benih lobster dan korupsi bantuan sosial sembako.

Selain itu, menurut James juga, terkait pelaksanaan vaksin, Presiden perlu melibatkan peran relawan dalam pendistribusian vaksin.

James menjelaskan, distribusi vaksin yang tepat sasaran merupakan momentum pemulihan ekonomi nasional.  Sehingga, hal itu harus dipastikan berjalan baik dan efektif.

Oleh karena itu, guna mensukseskan program tersebut dibutuhkan sinergi antar  pihak yang memiliki frekuensi yang sama dengan Presiden. “Dan Relawan Jokowi adalah pendukung Presiden yang akan siap melakukan apapun demi terwujudnya visi besar Presiden tersebut,” jelas James.

“Kami harap, Presiden dapat melibatkan peran relawan dalam mengawal dan membantu distribusi vaksin corona agar tepat sasaran,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu isu yang menjadi fokus perhatian para pendukung Jokowi pada pertemuan lalu adalah maraknya rongrongan intoleransi dan disintegrasi.

“Rongrongan intoleransi dan disintegrasi merupakan persoalan yang perlu ditindak tegas. Olehnya, kami menilai perlu dilakukan rekonsiliasi kebangsaan. Sehingga, disisa 4 tahun pemerintah, situasi tetap kondusif bisa bekerja dengan baik melaksanakan pembangunan,” imbuh James.