DPRD Maybrat Minta Keterangan Pj Bupati Soal Polemik TPP

MAYBRAT – DPRD Maybrat
menggelar rapat dengar pendapat atau hearing dengan Penjabat Bupati Bernhard
E Rondonuwu terkait polemik yang terjadi di kabupaten tersebut khususnya
pembayaran tambahan perbaikan penghasilan (TPP).
Hearing berlangsung di ruang sidang DPRD Maybrat, Selasa
(1/11/2022), dihadiri pimpinan dan anggota DPRD setempat.
Selain TPP, anggota legislatif juga mempertanyakan aksi ASN melakukan pemalangan
di kantor Dinas PU Maybrat beberapa waktu lalu. Aksi terkait permasalahan di dinas tersebut, Meski saat ini palang itu sudah
dibuka kembali.
Rondonuwu mengaku sudah memahami betul apa yang belakangan
terjadi. Dia bertekad ingin membenahi permasalahan tersebut agar tata kelola
pemerintahan di Maybrat ke depan lebih baik lagi.
Meski begitu, dia juga menyadari bahwa demonstrasi adalah
hal yang wajar di alam demokrasi. Namun, harus sesuai dengan mekanisme dan
ketentuan yang berlaku.
"Masalah TPP untuk kesehatan dan guru saya sudah
perintahkan untuk dilakukan penyesuaian pada SK Bupati sesuai dengan ketentuan
dan kemampuan keuangan daerah,†ujarnya.
Dia menegaskan, pembayaran TPP yang sudah dibayarkan telah
disesuaikan kondisi yang terjadi selama ini.
“Akhir tahun ini, TPP akan dibayarkan harus dilengkapi
persyaratan kehadiran dan laporan kinerja akan diperketat dengan finger print
sebagai bentuk laporan kehadiran dan pelaporan kinerja harian melalui sistem
informasi," tegasnya.
Rondonuwu mengatakan, permasalahan itu dikarenakan pembagian
tugas tupoksi yang belum merata oleh pimpinan OPD. Namun, ia mengajak seluruh
ASN tetap berproses demi membenahi keterpurukan ini agar Maybrat ke depan
menjadi lebih baik sebagaimana yang diharapkan.
"Disamping itu penting harus menggandeng forkopimda
mendukung proses penyesuaian yang sedang berlangsung, selalu merujuk pada
pembagian tugas, sekda adalah jabatan tertinggi di struktural yang ada di
pemerintah daerah dan dibantu oleh para Asisten dan juga OPD yang ada," kata
Rondonuwu.
Tidak hanya itu, masalah pelayanan kesehatan dan pendidikan
juga rondonuwu menyinggung pada kesempatan tersebut karena menurutnya, keduanya
merupakan hal yang paling mendasar bagi masyarakat.
"Di Maybrat ini ada 14 puskesmas dan dua rumah sakit
pratama, tapi pelayanannya belum optimal, sehingga berdasarkan kemampuan APBD
akan difokuskan hanya satu titik pada masing masing distrik besar, dan rumah
sakit pratama akan fokus hanya satu saja yang sudah lengkap fasilitas dan tenaga
dokter agar fokus melayani masyarakat dan tidak perlu pergi jauh jauh ke
kabupaten lain," ujarnya.
"Sektor pendidikan akan disesuaikan agar guru-guru kita dari paud sampai SMA jadi
lebih baik, kemudian direncanakan agar dioptimalkan beberapa sekolah yang ada
di daerah terpencil dibuat sekolah semi Asrama, ini dirancang baik oleh OPD
teknis dan didiskusikan dengan DPRD," kata Pj Bupati menambahkan.
Rondonuwu berharap dibikin model SSP atau sekolah sehari
penuh. Tenaga pendidik harus fokus pada sistem pengajaran model akademik, dan
pelatihan untuk meningkatkan kreativitas kearifan lokal siswa siswi agar
benar-benar disiplin.
"Hal ini merupakan bentuk revolusi metodologi
pembelajaran dengan pendekatan kurikulum visual dengan tenaga pengajar melalui
tenaga pengajar dari Indonesia Mengajar," pungkasnya.
Hearing tersebut juga dihadiri Sekda, para Asisten, dan Pimpinan
OPD terkait.