DPRD Maybrat Apresiasi Kinerja Kadis Sosial Selama Masa Pandemi

MAYBRAT - Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Maybrat Papua Barat kembali mengapresiasi kinerja dan pelayanan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maybrat Magdalena Tenau.
Pujian tersebut datang lantaran Magdalena dianggap sosok kadis wanita yang tangguh dalam melaksanakan berbagai penyaluran bansos seperti, BPNT, BST, BLT, dan beberapa bansos lainnya yang dicanangkan pemerintah pusat kepada keluarga penerima manfaat (KPM) selama masa pandemi COVID-19 ditengah kondisi geografis Maybrat yang memprihatinkan
Ketua DPRD Maybrat, melalui Wakil Ketua Dua, Agustinus Tenau mengatakan, kebijakan pemerintah pusat dibawah kepemimpinan presiden jokowi melalui Kementerian Sosial kepada masyarakat Indonesia lebih khusus warga Maybrat dibawah kepemimpinan kepala dinas sosial Ibu Magdalena Tenau memang patut diapresiasi dan dicontohi kadis-kadis yang lain.
"Puji Tuhan, pada kesempatan ini kami selaku pimpinan dan anggota DPRD Maybrat perlu mengapresiasi secara khusus Kepala Dinas Sosial saudari Magdalena Tenau, kami lihat secara gigih beliau sosok yang tangguh dalam menjalankan tanggungjawab sebagai seorang Kepala Dinas melaksanakan amanat dari pak Jokowi di tengah kondisi geografis maybrat yang luas, jalan yang sangat rusak, siang dan malam dia tidak tidur, padahal dia perempuan, DPA di Dinas Sosial dari waktu ke waktu juga semakin minim, tapi dia hebat," kata Agustinus, Selasa (09/02).
Pujian tersebut rupanya tak hanya datang dari Wakil Rakyat, Agustinus mengakui sosok Magdalena diamata masyarakat luas di Maybrat memang pekerja keras, bahkan dia sering dijuluki warga Maybrat seorang kadis wanita yang mempor dan tangguh
"Ini kita tidak bicara soal apapun, tapi ini dia benar benar jalankan apa yang disampaikan oleh bapak Presiden dan undang-undang. Hari ini kalau kita tanya kepada masyarakat, dorang pasti bilang kami lebih suka kepala dinas sosial, dia boleh datang ke kami di kampung kampung, dia berjuang ambil data, dia berjuang datang bayar, dia bawa orang kantor pos dan BRI datang bayar di tempat, dia tidak tinggal di kota. ini kata-kata yang kami dengar di masyarakat," ujar Agustinus.
Berdasarkan data dari dinas sosial kabupaten Maybrat, Agustinus merincikan ada sebanyak 2.021 orang penerima PKH, 4.024 orang penerima BPNT, sementara BST sebanyak 1397 orang. Dari keseluruhan Jumlah penerima bantuan tersebut, Agustinus mengakui memang masih sedikit dari total 41 ribu lebih jiwa di Maybrat kalau secara kuantitatif, karenanya, Ia berharap kedepan perlu adanya komparasi data yang akurat dari dinas terkait untuk meningkatkan jumlah penerima manfaat di Maybrat.
"Ini memang jauh lebih kurang dari jumlah penduduk 41 ribu sekian penduduk di Maybrat, tapi pertanyaannya bagaiamana dengan proses pendataan, apakah masyarakat sudah sadar, apakah ada pihak-pihak yang kooperatif untuk bersinergi menghasilkan data yang baik supaya dapat mengurangi beban pemerintah daerah. Katakanlah diatas 10 ribu atau 20 ribu, maka beban ini secara otomatis tingkat penghasilan, makan minum untuk KPM dari program jokowi ini bisa bisa Maybrat pecahkan rekor secara Nasional," kata Agustinus.
"Bantuan bantuan ini secara langsung juga mengurangi beban APBD kita, ini menurut kami programnya kren sekali, kami DPRD Maybrat tetap dukung kebijakan dari bapak Presiden, dan kami juga dukung semangat kerja dari Ibu Kepala Dinas Sosial dan jajaran, walaupun APDB kita minim, lebih khusus DPA Dinas sosial juga minim, tapi kami tidak pernah lihat Ibu kadis dia kecewa, cemberut, 24 jam dia selalu mobail di seluruh wilayah Maybrat," pungkasnya.