DPRD Kota Metro Kesal, Bantuan untuk Warga Isoman Diklaim Wali Kota

METRO – Situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Metro merilis pendistribusian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) mengatasnamakan Wali Kota Metro setempat.
Rilis tersebut dimuat pada 30 Juli 2021 dan dikutip oleh sejumlah media massa.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menyayangkan klaim sepihak Wali Kota terkait bantuan bagi warga yang menjadi isolasi mandiri (isoman) tersebut.
Wakil Ketua 1 DPRD Metro Basuki mengatakan, bantuan tersebut dari CSR dunia usaha untuk warga terpapar COVID-19 yang isoman kenapa justru diklaim Wali Kota.
"Banyak perusahaan-perusahaan yang memberikan bantuan CSR untuk disalurkan ke masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini. Jadi pemerintah jangan ngeklaim, artinya itu CSR bantuan dari perusahaan, dari kawan-kawan pengusaha itu disendirikan. Jangan diklaim," tegasnya, Rabu (04/08).
Basuki juga menyarankan agar Pemkot Metro mendistribusikan seluruh bantuan sesuai dengan porsinya dan tidak mengklaim bantuan-bantuan yang dititipkan melalui Pemkot.
"Kemudian, bantuan APBD itu juga disendirikan nggak boleh tumpang tindih harus diposanggarkan masing-masing, itu hak masyarakat yang isoman kalo dari CSR ya CSR, dari komunitas, komunitas, kita juga sendiri, dari partai ya dari partai, jadi semua unsur dari mana-mananya jelas," kata Basuki.
Basuki mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan audit guna memastikan bantuan yang didistribusikan ke masyarakat terdampak COVID-19 sampai dan tepat sasaran.
"Nanti akan ketemu, audit sendiri, kita selaku dewan hanya pengawasan, sekali lagi, pihak kesehatan malui luruh, RT, dan RW, segera melaporkan bagi warganya yang terpapar dengan segera, perusahaan swasta juga menyumbangkan bagian dari CSRnya harus jelas jangan dibuat samar-samar, baik dalam penyumbangannya maupun dalam pengimplementasian di masyarakat," pungkasnya.