Ditinggal Mahasiswa, Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor Bak Kota Mati

BANDUNG-Jatinangor adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sumedang yang berbatasan langsung dengan Bandung, Jawa Barat.
Disebut sebagai kawasan pendidikan tinggi mengingat di Jatinangor terdapat berbagai perguruan tinggi yaitu Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) termasuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Banyaknya perguruan tinggi di Jatinangor, membuat mayoritas penduduk Jatinangor dihuni oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara.
Semenjak pemerintah menetapkan masa darurat akibat virus korona atau covid-19 membuat sejumlah perguruan tinggi memilih untuk meniadakan perkuliahan tatap muka di dalam kelas. Seluruh metode pembelajaran diganti menjadi metode daring atau sistem pembelajaran jarak jauh.
Kebijakan lainnya ditempuh oleh perguruan tinggi dengan membatasi seluruh aktifitas di dalam kampus.
Sebut saja Unpad yang memutuskan menutup kampus untuk seluruh kegiatan sehingga tidak ada lagi yang boleh masuk ke kampus kecuali ada kebutuhan mendesak itupun dengan pemeriksaan ketat sejak 23 Maret 2020.
Setelah dikeluarkanya keputusan perkuliahan jarak jauh, mahasiswa berbondong-bondong meninggalkan Jatinangor kembali ke daerahnya masing-masing. Kondisi ini membuat Jatinangor sepi seperti kota mati, ditinggal penghuninya.
Berdasarkan pantauan monologis.id di lapangan, Rabu (01/04) pukul 12.00 WIB, kawasan Jatinangor sangat sepi. Toko-toko dan warung makan pun sudah banyak yang tutup. Kondisi ini dikeluhkan oleh salah satu pedagang makanan, Dona.
Menurutnya, Jatinangor mulai ditinggal mudik mahasiswa saat ada pengumuman dari universitas bahwa kuliah dibuat jarak jauh dua minggu lalu. Hal ini membuat warung nasinya sepi dan memutuskan berhenti berjualan.
"Hampir semua mahasiswa langsung pulang pas dapet kabar ga ada kuliah di kampus, warung nasi teteh sepi biasanya rame," ujar Dona.
Semakin sepinya Jatinangor membuat ia menutup warung nasinya "Mending tutup aja kalo gini, karena siapa yang mau beli juga," lanjut Dona.
Sepinya Jatinangor berdampak juga bagi pengemudi ojek online.
Salah satu driver ojek online mengeluhkan hal yang sama. "Wah sepi banget. Udah dua minggu ini sepi padahal biasanya rame. Jarang ada yang keluar rumah," ujar Frendy Pradana.
Ia pun berharap wabah ini segera berakhir karena situasi seperti ini menyulitkan perekonomian "Saya sebagai pekerja harian mengalami langsung dampaknya dari adanya wabah ini. Sementara saya punya keluarga dirumah kalau saya ga kerja mau gimana nasib kami. Intinya kami ini yang kerja harian sangat terdampak," ucap Frendy, sapaanya.
Matinya kawasan Jatinangor diprediksi akan terus terjadi sampai Idulfitri. Bahkan sampai Agustus. Mengingat seluruh perkuliahan sampai Juni menggunakan metode jarak jauh. Ditambah setelah itu perkuliahan libur sampai Agustus 2020.