Distrik Aifat Jadi Awal Penyaluran Bansos Bagi 1397 KPM Di Maybrat

MAYBRAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat, Papua Barat, melalui dinas sosial (dinsos), melaunching penyaluran bantuan sosial tunai (BST) kepada 1397 keluarga penerima manfaat (KPM) dalam rangka mengatasi dampak pandemi korona yang dialami masyarakat.
Launching BST itu dibuka langsung Wakil Bupati Maybrat Paskalis Kocu dan dihadiri Sekda Kabupaten Maybrat Ferdinandus Taa, Kepala Distrik Aifat Risat Saa, Kapolsek Aifat Iptu Nugraha Didi, Koramil Aifat, dan pihak kantor pos Sorong dan Sorong Selatan yang langsung melakukan pembagian.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maybrat, Makdalena Tenau saat ditemui mengatakan, BST tersebut akan disalurkan kepada 1.379 KPM yang tersebar di seluruh distrik di maybrat, pembagiannya dimulai dari distrik aifat dengan jumlah KPM 246.
“Pemberian Bantuan yang disalurkan dalam rangka mengatasi dampak virus corona ini, berlangsung selama 14 hari atau sampai dengan tanggal 26 juli mendatang,” ujar Makdalena
Dari total KPM 1.379 yang terdata, Kadis mengaku, sejauh ini masih terdapat adanya penerima ganda atau dobel karena persoalan data yang belum sinkron menyeluruh antara konsultan Dana Desa dan Dinsos.
“Namun soal itu telah dievaluasi bersama BPKP-RI Perwakilan Papua barat di Manokwari dengan Kadis Sosial, dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa baik Provinsi maupun kab/kota se-Papua Barat beberapa waktu lalu melalui video conference (vicon), Sehingga , untuk saat ini tetap dibayarkan, kedepannya barulah dirapikan,” lanjut Makdalena Tenau.
Melalui evaluasi itu sudah disampaikan secara resmi, karena BLT sudah didistribusikan lebih dulu, BST ini belakangan, jadi kalaupun ada nama dobel atau ganda, untuk saat ini tetap dibayarkan.
“Kedepannya, bila wabah COVID-19 masih terus melanda, bantuan ini pun tetap berlangsung sampai akhir tahun ini, maka data-data penerima akan lebih diperketat dan sinkronisasi antara dua instansi tersebut (Dinsos & Dinas PMD),” tambah Makdalena.
Sehingga, tegas Makdalena, nanti akan nada rekonsiliasi data di dua instansi ini, agar datanya tidak warna warni atau macam-macam tapi jadi satu, sehingga nanti kalau yang nama-namanya terbukti sudah terima BLT maka tidak akan terima lagi di BST berikut.
Bansos sendiri dibayarkan sekaligus untuk 3 bulan, yang seharusnya sudah disalurkan beberapa minggu lalu. Namun pertimbangan kamtibmas yang dinilai tidak stabil hingga Baru dibayarkan sekarang.
Lebih lanjut Makdalena berharap bahwa bantuan sosial semacam ini sifatnya sementara atau tidak permanen, masyarakat yang telah dan akan menerimanya agar memanfaatkan secara baik untuk belanja kebutuhan keluarga selama wabah pandemi ini.
"Bantuan ini diberikan hanya dalam keadaan yang darurat seperti ini, sehingga diharapkan digunakan baik-baik untuk kebutuhan, dan juga tetap berkerja kebun atau Tokok sagu, karena kalau bantuan ini habis hanya dengan itu bisa bertahan," tutupnya.