Distanbun, DPMK, dan Tekad Kolaborasi Atasi Dampak Inflasi di Maybrat

MAYBRAT - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) bersama Dinas Pemberdayaan masyarakat Kampung (DPMK) menggelar pertemuan dengan Tim Pendamping Tansformasi Ekonomi Kampung Terpadu atau TEKAD berkolaborasi membahas masalah kerawanan pangan serta pengendalian inflasi daerah yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19 untuk dideteksi sejak dini di Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Pertemuan itu berlangsung di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Maybrat, Selasa (6/9/2022).
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perkebunan, Marthen Howay, mengatakan ihwal pelaksanaan rapat tersebut yakni menindaklanjuti atensi dari Bupati Maybrat Bernhard Rondonuwu saat rapat bersama seluruh Pimpinan OPD beberapa waktu lalu dengan agenda pembahasan pengendalian dampak inflasi daerah dari sisi ketahanan pangan agar tidak terjadi kerawanan yang luar biasa di Masyarakat.
Selain itu, kata dia, rapat tersebut juga untuk mendukung 100 hari kerja Pj Bupati terkait dengan ketersediaan pangan di Maybrat melalui gerakan menanam.
"Dimana dalam kepemimpinan Bupati selama 100 hari ini adalah bagaimana menggenjot pangan di Kabupaten Maybrat, sehingga kita berharap ada kolaborasi yang baik, "kata kadis
Diharapkan Marthen, pertemuan tersebut agar segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kampung melalui Dinas terkait agar menjadi perhatian serius bersama guna mengantisipasi masalah kerawanan pangan dan mencegah dampak inflasi di Kabupaten Maybrat.
"Sehingga diwajibkan setiap kampung-kampung untuk harus bertindak cepat dengan penggunaan alokasi dana Kampung yang ada melalui muskam agar sektor pertanian perlu digerakkan. kepala keluarga masing-masing juga harus mulai memiliki kebun, baik kabun pekarangan maupun kebun yang besar, yang terpenting bagaimana kita pastikan ketersediaan pangan di dalam keluarga harus ada,"harap Kadis.
Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Maybrat Adam Antoh mengapresiasi inisiatif Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan menghadirkan pihaknya bersama Tim TEKAD pada kegiatan tersebut agar bersinergi mengantisipasi dampak inflasi daerasi daerah, khususnya dari sisi ketahanan pangan agar tidak terjadi yang namanya masalah kerawanan pangan.
Menurutnya, Dinas Pertanian dan Perkebunan bersama pihaknya merupakan kedua instansi yang mempunyai arah kebijakan yang sama dan perlu bersinergi untuk mengatasi dampak inflasi daerah dalam hal ketahanan pangan. Termasuk juga tim pendamping TEKAD.
Ia merencanakan kedepan harus ada pembagian wilayah pendampingan di distrik dan Kampung Kampung agar memetakan mana yang menjadi wilayah bimbingan Tim Tekad dan mana yang dibintangi oleh Dinas Pertanian.
"Itu sehingga semua masyarakat atau kelompok kita dimana semua kita bisa jangkau untuk mengantisipasi situasi ini. Jadi itu nanti bisa dikoordinasikan dengan teman-teman dari TEKAD ini supaya bisa pastikan itu," kata Adam.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Melkias Homer melaporkan bahwa dari 259 Kampung di Maybrat terdapat 17 Kampung yang dibina oleh Tekda. 17 Kampung itu terdiri dari 5 Distrik. Ia berharap agar ada sinkronisasi data kedepannya terkait program ini antara Dinas Pertanian dan Tekad.
Ia mengatakan ada beberapa program Tekad yang berkaitan langsung dengan beberapa OPD seperti dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, serta Dinas Peternakan dan Perikanan.
Sementara, Pendamping Tekad bidang Ahli pengembangan Ekonomi, Yulianus Safkaur, mengatakan Tekad di Papua Barat beroperasi di 7 Kabupaten/Kota termasuk di Kabupaten Maybrat. Masing-masing ada 10 anggota dari 5 distrik yang teridiri pendamping pemberdayaan, ekonomi, dan kader kampung. Tekad sendiri sudah beroperasi di Maybrat 1 tahun.
"Tekad bertugas mensosialisasikan pertanian secara global temasuk memperhatikan komoditi unggulan di Kampung-Kampung," kata dia.
Di Maybrat, Ia mengatakan Program Tekad bidang pertanian secara global. Mereka juga mensosialisasikan giat-giat yang dilakukan di kampung sesuai dengan komoditi unggulan yang ada di masing-masing Kampung tersebut.
"Itulah beberapa hal yang mungkin berkaitan dengan pekerjaan yang kami sampaikan, kami berharap ada beberapa program yang perlu kita akan singkron kedepan dengan dinas pertanian dan perkebunan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat dan juga pengelolaan potensi yang ada di setiap Kampung di Kabupaten Maybrat,"pungkasnya.
Pihaknya merasa bersyukur bisa diundang untuk hadir bersama dinas terkait dalam mendukung program program di kampung melalui pengelolaan potensi yang ada di kampung dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung.