Dirut Bank Banten Dilantik Jadi Ketua IKALUIN SHJ

Dirut Bank Banten Dilantik Jadi Ketua IKALUIN SHJ
Foto: Istimewa

SERANG – Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Syabarrudin dilantik menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (SHJ) Provinsi Banten oleh Ketua UMUM IKALUIN Tb Ace Hasan Syadzily.

Pelantikan dihadiri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Hotel Ratu, Kota Serang, Rabu (15/12).

Agus mengatakan, dalam pengalamannya sebagai Dirut Bank Banten menyebutkan bahwa Provinsi Banten memiliki banyak potensi di tengah usianya yang masih relatif muda. Sebagai bankir yang kini dipercaya mengetuai IKALUIN Banten Agus mengaku akan berkomitmen untuk pengembangan potensi daerah di Banten tersebut.

Agus menyebut potensi daerah yang dimiliki Banten tersebut di antaranya dan akan didorong untuk dikembangkan pihaknya adalah berupa keberadaan banyaknya Pondok Pesantren di Banten.

“Saya yakin Pondok Pesantren di Banten dapat menjadi lokomotif ekonomi jika mendapat sentuhan yang benar dan serius secara bersama-sama oleh seluruh stakeholder,” katanya.

Sementara Andika Hazrumy menyampaikan, pihaknya selalu membuka diri terkait pengembangan potensi daerah.

Dikatakan Andika, ajakannya tersebut didasarkan kepada keberadaan alumni UIN Jakarta di Banten yang sudah suskes berkiprah di berbagai bidang, seperti halnya Agus yang kini memimpin bank milik Pemprov Banten tersebut.

Selain itu, lanjutnya, sudah seyogyanya organisasi alumni sebuah perguruan tinggi yang merupakan kelanjutan dari lembaga akademik dengan kewajiban tri dharma Perguruan Tinggi, memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah

Menurut Andika banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan di Provinsi Banten dan masih membutuhkan uluran tangan dunia akademik untuk bahu-membahu bersama Pemerintah Daerah mewujudkannya, dalam kerangka memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya.

“Ajakan ini terbuka untuk semua sektor yang menjadi potensi unggulan daerah di Provinsi Banten. Mulai dari pertanian, pariwisata, industri, UMKM atau terkait dengan analisis kebijakan publiknya sendiri,” pungkasnya.