Direktur RSUD Demang Sepulauraya Tegaskan Tak Pernah Terlantarkan Pasien

LAMPUNG TENGAH – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Demang Sepulauraya, Lampung Tengah Dr. Taupik menegaskan, pihaknya tidak pernah menelantarkan pasien maupun jenazah.
“Semua pasien tetap dilayani dengan baik, tetapi dengan terbatasnya para medis dan tim pemulasaran terpaksa harus mendapat pelayanan secara bergilir,” tegas Taupik menanggapi pemberitaan di salah satu media yang menyebutkan bahwa pihak RSUD Demang Sepulauraya, menelantarkan jenazah pasien yang meninggal akibat terpapar COVID-19.
"Insyaallah tidak ada yang ditelantarkan RSUD, hanya saja tim pemulasaran jenazah yang jumlahnya terbatas, sejak sebelumnya memang masih terus menangani pasien yang meninggal," ujar Taupiq, Selasa (13/07).
Selain itu menurut dia, armada ambulans juga masih terus dan bergantian mengantarkan jenazah ke masing-masing rumah duka dan ke pemakaman. Dimana kasus korban akibat terpapar Covid-19 di Lampung Tengah setiap harinya semakin bertambah.
Sementara dengan keterbatasan para medis, dan dokter, serta tim pemulasaran jenazah yang terbatas membuat semua keadaan di RSUD Demang Sepulauraya, menjadi lebih tegang menghadapi keadaan darurat seperi saat ini.
"Sementara kami tim medis yang berjuang semakin banyak yang berjatuhan. Sementara kami harus habis-habisan semaksimal mungkin bersama rekan-rekan satu per satu tumbang, kami manusia juga punya keterbatasan," keluh dia.
Sebelumnya salah satu media memberitakan, bahwa ada salah satu jenazah atas nama Yusniwarti (51) warga Kota Gajah hanya ditutupi selimut yang dia bawa dari rumahnya yang meninggal akibat terpapar Covid-19 di RSUD Demang Sepulauraya, usai di rawat semalam, dan jenazah tergolek diruang IGD tanpa ada pelayanan dari pihak RSUD.
Menurut suami korban, Harto, sebelumnya istrinya di rawat di Rumah Sakit Muhamadiyah Metro. Setelah dirawat dan istrinya merasa baikan ia meminta untuk melakukan isolasi mandiri
"Setelah kondisi istri saya baikan, saya minta pulang untuk Isolasi mandiri. Senin kemarin usai berjemur, istri saya jatuh pingsan, langsung saya bawa ke RSUD Demang dan ditangani oleh pihak rumah sakit, namun sekitar Pukul 01.30 WIB dini hari, istri saya tidak tertolong," jelasnya.
"Saya sudah menanyakan ke mereka tapi tidak satupun memberikan kejelasan. Istri saya meninggal karena COVID-19 seharusnya langsung ditangani, minimal sudah dimasukan ke peti jenazah," ungkapnya.