Dinas Peternakan Tulangbawang Barat Beri Pengobatan Gratis Hewan Ternak

Dinas Peternakan Tulangbawang Barat Beri Pengobatan Gratis Hewan Ternak
Kepala Dinas Peternakan Tulangbawang Barat, Nazaruddin (Foto: Rosid/monologis.id)

TULANGBAWANG BARAT -  Dinas Peternakan Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, memberikan pelayanan pengobatan secara gratis dan bergulir terhadap hewan ternak  yang ada di wilayah itu.

"Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara  meningkatkan populasi hewan ternak. Karena sejak 2018 lalu Kementerian Pertanian menjadikan Tulangbawang Barat salah satu kawasan sapi potong," ungkap Kepala Dinas Peternakan Tulangbawang Barat, Nazaruddin, saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (6/4/2022).

Nazarudin menerangkan, untuk pasokan segala jenis obat-obatan yang akan digunakan didapat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 250 Juta. Dana tersebut diperuntukkan guna membeli obat-obatan dan biaya operasional lainnya yang tersebar di 5 Puskeswan yang ada di Tulangbawang Barat.

"Yang kita lakukan adalah bagaimana setiap tahunnya tingkat kelahiran ternak itu harus kita utamakan, sehingga dari tahun ke tahun bisa meningkat, Salah satu cara selain melalui inseminasi buatan. Banyak hal yang harus kita perhatikan yaitu, dengan menekan angka kematian dengan cara, memperhatikan kesehatan daripada ternak itu sendiri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata dia, di tahun 2022 ini dinas peternakan telah membuat jadwal di setiap kecamatan yang ada di Tulangbawang Barat untuk melakukan pengobatan kepada hewan ternak secara gratis dengan Total  1. 838 ekor ternak besar.

"Jadi, alhamdulillah sebelum masuk bulan suci Ramadan kita sudah melakukan pengobatan terhadap hewan ternak di 5 kecamatan seperti di Tiyuh Sukajaya Kecamatan Gunungagung 201 ekor, Bangunjaya Kecamatan Gunungagung 205 ekor, Pagarbuana Waykenanga 166 ekor, Mercubuana Waykenanga 87 ekor, Kibang Budijaya Lambukibang 352 ekor, Saktijaya  Batuputih 227 ekor, Toto Wonodadi Batuputih 196 ekor, Setiabumi Gunungterang 293 ekor, Terangmakmur Gunungterang 111 ekor," jelasnya.

Nazaruddin menyebutkan, hampir rata-rata penyakit yang ditemukan pada hewan ternak adalah penyakit kulit selain penyakit cacing.

"Selain itu banyak yang kita temukan di lapangan  terjadi kawin mengulang pada ternak dan ini tentu sangat merugikan. Hal inilah yang kita tekankan terhadap masyarakat peternakan kita bagaimana agar hewan tersebut dapat berproduksi setiap tahun nya. Tentunya hal ini kita harapkan agar kabupaten Tulangbawang Barat kedepannya  dapat menjadi pusat penjualan ternak besar,” pungkasnya.