Dinas Perikanan dan Peternakan Maybrat Gelar Raker dan Pelatihan Kepada Nelayan IAT
MAYBRAT - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Maybrat, Papua Barat menggelar rapat kerja (raker) teknis di aula rapat kantor dinas setempat, Rabu (18/08).
Kegiatan ini dibuka langsung Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Stevanus Kocu.
Stevanus mengatakan, rapat kerja teknis tersebut bertujuan agar pejabat esalon II dan III yang telah dilantik dan menerima SK dapat memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing, baik kepala bidang maupun kepala seksi selama menjabat.
“Tugas pokok dan tupoksi tersebut dijabarkan dalam bentuk renstra dan renja,” kata Stevanus.
Karena itu, melalui raker ini selaku pimpinan dirinya ingin mengatahui apa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun berjalan. Dia berharap program yang direncanakan boleh saja banyak namun dipilih mana yang benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Karena kinerja itulah yang akan diukur dan dinilai di akhir tahun. Jadi jangan terlalu banyak program, sedikit saja, artinya 1 atau 2 kegiatan tapi yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan bisa diukur hasilnya pada akhir tahun anggaran nanti" kata Steko sapaan akrab Kadis Perikanan dan Peternakan itu.
Usai raker, lanjut Kadis, Program yang sudah direncanakan selanjutnya disepakati bersama dalam bentuk penandatanganan pakta integritas antara pimpinan, kepala bidang maupun kepala seksi. Dan kedepan akan dievaluasi kembali bilamana ada bidang dan seksi yang tidak melaksanakan program yang telah disepakati bersama.
Selain itu, Dinas Perikanan dan Peternakan Maybrat juga akan melakansakan pelatihan budidaya ikan air tawar (IAT) kepada pembudidaya.
Agenda ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis (19/08) besok di Alun-alun Faitamyaf Kumurkek.
Kegiatan tersebut akan melibatkan sebanyak 43 kelompok yang selama ini telah disodorkan bantuan.
Stevanus berharap bantuan sarana prasarana maupun faninasial ke rekening kelompok dapat dikelola dengan baik demi pemberdayaan ekonomi keluarga dan masyarakat. Pasalnya, bantuan yang disodorkan pemerintah kepada masyarakat umumnya sekedar bersifat stimulan atau perangsang.
"Contohnya bantuan per kelompok itu 64 juta lebih yang masuk rekening, itu harus kita manfaatkan beli terpal, beli pakan, atau beli sarana prasarana penunjang lainnya seperti mesin atau soal pencairannya dan sebagainya. Tapi prosesnya kita tidak lepas langsung begitu saja, setelah uang masuk di rekening kita ikut kontrol, mereka belanja kita harus mabil notannya untuk SPJ. Jadi kami akan dampingi mereka langsung ikut belanja" kata Kadis.