Diduga Ada Bisnis Narkotika di Rutan Salemba, GEMEI Ancam Duduki Kementrian Hukum dan HAM

JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Ekonomi Indonesia (GEMEI) mengancam akan menduduki Kementrian Hukum dan HAM karena diduga membiarkan bisnis narkotika terjadi di Rutan Salemba.
Ketua umum GEMEI, Albar mengungkapkan, seharusnya rutan menjadi tempat untuk membina orang-orang yang bermasalah dengan hukum, tidak terkecuali masalah narkotika.
“Hari ini negara sedang gencar-gencarnya melawan para bandar dan pengedar barang haram itu, kok bisa-bisanya diduga ada yang sengaja main bisnis barang haram itu didalam rutan,” tegas Lanjut Mahasiswa asal Makassar itu, Selasa (21/07).
Dia mendesak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengevaluasi Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Kepala Rutan Salemba karena dibawah kepemimpinan dalam Rutan Salemba terjadi indikasi bisnis narkotika.
“Kalau tidak bisa di bina ya dibinaskan saja, alias di copot. Kita juga akan mengejar siapa yang berani bermain-main dengan barang haram ini di dalam rutan,” tegas Albar.
“Kami tidak segan-segan akan mengadakan aksi di depan Kementrian Hukum dan HAM, serta Polda Metro Jaya agar kasus ini cepat ditangani,” imbuhnya.
GEMEI, lanjut Albar, meminta dengan tegas kepala Rutan Salemba mengundurkan diri karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya, sampai bisa terindikasi ada bisnis narkotika didalam rutan.
Menutupnya, jika Yasonna Laoly tidak eksplisit dalam melihat masalah yang terjadi di rutan Salemba maka pihaknya akan meminta Presiden untuk mencopotnya dari jabatan Menteri.