Dampak Covid-19, Unila Anggarkan Rp600 juta untuk Kuliah Daring

BANDARLAMPUNG-Dampak covid-19, Universitas Lampung (Unila) memperpanjang masa kuliah daring hingga akhir Mei 2020.
Perkuliahan daring ini mendapat protes dari mahasiswa karena meningkatnya anggaran penggunaan kuota dan sistem yang belum tersusun dengan jelas.
Beberapa aspirasi yang disampaikan mahasiswa adalah pengembalian 50 persen untuk seluruh mahasiswa angkatan 2016,2015,2014 dan 2013, memberikan subsidi kuota internet bagi seluruh mahasiswa angkatan 2017,2018 dan 2019 sebesar Rp200 ribu per bulan, serta menuntut rektor Unila menghapus denda keterlambatan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terus bertambah setiap bualnnya selama pandemi covid-19 ini.
Seblumnya pada Selasa (31/03), Rektor Unila Prof.Karomani melalui siaran langsung di instagram official Unila mengatakan, belum mengambil kebijakan apa pun terkait UKT.
“Unila sudah bekerjasama dengan Telkomsel dan Indosat untuk kuota gratis yang disediakan. Mahasiswa juga perlu memahami Unila juga tetap harus membayar gaji dosen, uang kebersihan, listrik dan lain-lain. saya khawatir pemasukan Unila makin anjlok karena dampak covid-19 ini,” ujarnya.
Namun dari rilis yang diterima monologis.id Rabu (01/04), Prof.Yulianto, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan, Unila telah menganggarkan dana Rp600 juta untuk bantuan pembelajaran daring.
Menurutnya, mahasiswa yang mendapat bantuan dana adalah mahasiswa dengan UKT golongan satu. “Kami sudah anggarkan Rp600 juta untuk bantuan ini. sekarang lagi disiapkan form datanya untuk mahasiswa yang ingin mengambil bantuan dana,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bagi mahasiswa yang ingin mengambil dana bantuan harus menyerahkan dana diri dan nomor rekening ke bagian kemahasiswaan Unila.