Chrisna Putra: Sebutan Bumi Para Sai Batin dan Ulama Jangan Sampai Terkikis Oleh Budaya Luar

Chrisna Putra: Sebutan Bumi Para Sai Batin dan Ulama Jangan Sampai Terkikis Oleh Budaya Luar
Achmad Chrisna Putra (Foto: Novan Erson/monologis.id)

PESISIR BARAT - Pjs. Bupati Pesisir Barat, Lampung, Achmad Chrisna Putra, tidak ingin sebutan Pesisir Barat yang dijuluki sebagai Bumi Para Sai Batin dan Ulama, perlahan hilang terkikis oleh perkembangan zaman dengan masuknya budaya luar yang diusung oleh para turis asing yang sangat bertolak belakang dengan adat istiadat setempat.

Terlebih, Pesisir Barat saat ini sudah dikenal hingga tingkat internasional sebagai wilayah tujuan wisata bagi para pelancong dari berbagai negara khususnya para peselancar.

Demikian dikatakan, Achmad Chrisna Putra, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat (23/10), bahwa sejak dirinya menjabat sebagai Pjs. Bupati Pesisir Barat dirinya sudah beberapa kali melakukan kegiatan kunjungan kebeberapa wilayah, termasuk diantaranya berbaur dengan masyarakatnya.

"Sejauh ini masyarakatnya bagus-bagus semua. Mungkin karena daerah ini (Pesisir Barat) dikenal dengan julukan Bumi Para Sai Batin dan Ulama," ucap Chrisna.

Menyikapi hal itu, dalam berbagai kesempatan resmi atau tidak, Chrisna mengaku dirinya acapkali menekankan kepada masyarakat agar julukan Bumi Para Sai Batin dan Ulama yang sudah melekat terhadap nama Pesisir Barat jangan sampai luntur yang disebabkan oleh perkembangan zaman.

"Terlebih Pesisir Barat sebagai daerah tujuan wisata sangat ramai dikunjungi turis asing yang sudah jelas dari cara berpakaian mereka (turis asing) saja yang terbuka sudah berbeda dengan kita," kata  Chrisna.

"Silahkan para turis itu datang. Tetapi hal-hal seperti ini harus bisa kita jaga, jangan kita diamkan. Bukan berarti kita menolak kedatangan mereka yang membawa kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat asli Pesisir Barat, yang juga bisa memberi dampak kemajuan terhadap Pesisir Barat, hanya saja apa yang sudah menjadi nilai-nilai kearifan lokal jangan sampai luntur," tegas Chrisna.

Lebih jauh Chrisna mengatakan untuk menjaga kearifan lokal dimaksud. Dirinya menilai perlu adanya suatu aturan yang fungsinya mengatur dimana para turis asing tersebut bisa dan diperbolehkan menggunakan pakaian sesuai dengan kebiasaannya. "Karena sudah pasti keberadaan para turis itu berpengaruh terhadap generasi muda kita yang tidak menutup kemungkinan meniru gaya berpakaiannya dan jelas itu nantinya bisa menghilangkan nilai-nilai kearifan lokal Pesisir Barat," pungkasnya.

"Artinya, dengan adanya aturan yang mengatur dimana para turis boleh berpakaian terbuka dan dimana para turis harus berpakaian tertutup atau sopan, bisa menciptakan kondisi bahwa antara masyarakat asli dan para wisatawan asing bisa hidup berdampingan tanpa adanya rasa kekhawatiran akan hal-hal negatif," tukas Chrisna.