Cegah Paham Radikalisme, Mahasiswa STAI JM Langkat Gelar Dialog Kebangsaan

LANGKAT - Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Jam'iyah Mahmudiyah (JM) Tanjungpura, Langkat, Sumatera Utara, menggelar dialog kebangsaan dalam rangka mencegah paham radikalisme.
Dialog tersebut menghadirkan Kapolsek Pangkalan Susu AKP Ilham dan Kepala Desa Pulau Seribu Arifin Sum dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat 3M, memakai masker dan menjaga jarak serta diutamakan mencuci tangan sebelum dimulai.
"Kegiatan ini digelar untuk memberikan pamahaman kepada mahasiswa dan masyarakat bahwa bahayanya radikalisme," ungkap Ketua Senat Mahasiswa STAI JM di Langkat, Riza Ansari, Kamis (17/12).
Dia menegaskan, tujuan dialog ini agar oknum-oknum yang menginginkan sebuah perubahan dalam sosial maupun politik di negara ini dengan cara kekerasan sehingga menimbulkan perpecahan menjadi paham bagaimana bahayanya radikalisme.
“Terkhusus dikatakannya saat ini dunia sedang dilanda wabah pandemi COVID-19, tentu akan menjadi kesempatan bagi para gerakan radikal dalam memanfaatan kondisi untuk mempengaruhi masyarkat,” ujarnya.
Riza menilai bahwa mahasiswa bisa menjadi sasaran untuk dipengaruhi oleh kalangan paham radikal.
“Dalam hal ini kami perlu mengambil langkah di sisi yang berlawanan, bahwa mahasiswa yang kami ajak terjun kepada masyarakat sebagai pelaku yang justru memberi pemahaman kepada masyrakat tentang paham extrim yang bisa memecah belah bangsa trsebut. Sehingga peran mahasiswa bisa sinergi dengan masyarakat untuk menolak radikalisme," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Susu yang diwakili Babinkamtibmas Bripka Kamberan mengatakan, dirinya menghawatir paham radikal bukan hanya tumbuh di kalangan mahasiswa atau kampus tapi juga mempengaruhi anak sekolah dan masyarakat.