Bupati Pringsewu Sosialisasikan Pembangunan TPST

PRINGSEWU – Bupati Pringsewu, Lampung, Sujadi, membuka sosialisasi terkait rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Sosialisasi yang berlangsung di Hotel Urbanstyle by Frontone, Pringsewu, Kamis (22/04), dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan dihadiri Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Lampung Maria Doeni Isa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Masykur Hasan, Kadis PUPR Imam Santiko dan beberapa OPD terkait, Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Pringsewu Muhammad Ridwan, Direktur PT.Bumi Selatan Perkasa Sandra Dewi, Camat Pringsewu Moudy Ary Nazolla beserta Kapekon Podomoro dan Sidoharjo yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan dua fasilitas tersebut.
Sujadi mengatakan, Pringsewu kembali memperoleh program pembangunan skala kawasan. Pembangunan tersebut adalah dalam rangka meningkatkan kualitas permukiman kumuh perkotaan.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni berupa Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang berlokasi di Kelurahan Pringsewu Barat, Pringsewu Utara dan Pringsewu Selatan, untuk tahun 2021 ini berupa TPST yang akan dibangun di Pekon Podomoro dan Sidoharjo,” kata Sujadi.
Dia mengatakan, pembangunan TPST ini mengandung makna yang sangat mendalam, karena nantinya kedua pekon ini selain dapat menangani masalah persampahan dengan lebih baik, juga dapat mengelola sekaligus mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Dalam upaya untuk menangani kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Pringsewu, pihaknya juga telah mengeluarkan berbagai regulasi, yang muaranya adalah untuk menjadikan Pringsewu menjadi lebih baik dan bebas kawasan kumuh, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Karena itu, saya berharap pihak-pihak terkait dapat memberikan informasi yang benar dan cukup kepada masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Lampung Maria Doeni Isa mengharapkan bantuan serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu beserta seluruh elemen masyarakat agar pembangunan TPST ini nantinya dapat berjalan lancar.
"TPST ini sedikit berbeda dari TPS3R, karena lebih kompleks dan lebih banyak mengelola sampah organik. Masalah pengelolaan sampah, jika tidak dikelola dengan baik tentunya akan menimbulkan dampak, diantaranya kesehatan masyarakat. Semoga dengan pembangunan TPST ini dapat mewujudkan 0% kawasan kumuh di Kabupaten Pringsewu," ujarnya.