Bupati Maybrat Pasang Batu Pertama Pembangunan GKI Sion Kumurkek

Bupati Maybrat Pasang Batu Pertama Pembangunan GKI Sion Kumurkek
Foto: Ismail Isroyo Fatie/monologis.id

MAYBRAT - Pembangunan Gedung Gereja Kristen Injili (GKI) Jemaat Sion Kumurkek mulai dilakukan tahun ini. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Maybrat Bernad Sagrim dan disusul perwakilan Bupati Sorong Amatus Turot selaku Kepala Dinas Sosial, serta Ketua Klasis Aifat Pendeta Piet Hein Untayana, pada Minggu (30/05) kemarin

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Sekda Maybrat Jhoni Way, Sekwan Ferdinandus Taa, Dandim Harry Ismail, Kapolres Sorong Selatan Sahat MH Siregar, para Pimpinan OPD, para Hamba Tuhan, dan masyarakat setempat.

Saat memberikan sambutan, Bernad Sagrim menegaskan bahwa hal yang paling utama dalam membangun sebuah rumah Tuhan adalah tekad serta komitmen iman dari setiap umat itu sendiri. Karena itu, dia mengajak semua jemaat baik yang di Kumurkek dan dimanapun supaya terus bekerja sama demi suksesnya pembangunan gedung gereja tersebut agar dapat rampung sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.

"Jadi ketua PHMJ maupun seluruh warga jemaat harus ingat bahwa kita hari ini sudah mengambil keputusan dan komitmen iman dengan Tuhan seperti apa yang telah disampaikan dalam firman Tuhan tadi oleh pendeta tadi kepada kita, saya kira itu pegangan kita, jangan pernah kita melenceng dan lalai dari komitmen itu sehingga berkat Tuhan selalu ada untuk kita," tutur Sagrim.

Bupati dua periode ini juga menjelaskan bahwa dalam membangun sarana berupa rumah Tuhan jangan pernah kepikiran soal bagaimana tantangan dan kesulitan yang akan dihadapi, namun tetap dijalani sesuai dengan iman yang telah disampaikan oleh segenap umat yang ada.

Sagrim pun mengimbau agar umat tetap menjaga semangat dan kekompakan serta aktif dalam menggiatkan berbagai aksi-aksi khusus seperti derma-dermaan atau basar dan sebagainya. Hal itu menurut Sagrim dilakukan demi merebut berkat Tuhan.

Dirinya berjanji bahwa bangunan yang terletak di ibukota kabupaten Maybrat ini selain menjadi kewajiban pemerintah setempat, juga akan dibantu dari sisi keluarganya sendiri sebagai wujud persembahan iman kepada Tuhan.

"Jadi kita pemerintah akan ikut membantu, dan di tempat ini saya sampaikan kepada kita semua bahwa tahun ini terjadi pengurangan anggaran terus baik dari otsus maupun DAU, jadi untuk gereja yang ada di ibukota ini nanti mungkin ada kebijakan khusus dari pemerintah yang kita akan lakukan lagi," terangnya.

"Jadi apa saja yang bisa kita lakukan terbaik untuk Tuhan kita lakukan, pada hari ini juga jangan ditunda, tidak usa berpikir hari esok kalau lakukan sesuatu untuk Tuhan. Saya kira itu dan kami keluarga juga akan tetap memberikan perhatian, saya tidak janji disini tapi nanti kita keluarga juga akan membantu," tambah Bupati.

Sementara, Ketua Panitia Pembangunan gedung Gereja Oktavianus Atanay menambahkan bahwa bangunan seluas 1.248 meter persegi ini direncanakan berlangsung selama satu tahun. Jika Sudah Rampung dan diresmikan, Kata Dia, Gereja tersebut diperkirakan bisa menampung sebanyak 2000 orang sekali sembayang dalam seminggu.

Dirinya pun meminta dukungan penuh pemerintah setempat dan semua pihak terutama anak-anak Kumurkek baik yang berdomisili di Kumurkek maupun di kota-kota lainnya di seluruh tanah Papua.

Selaku Ketua Panitia, Ia menyampaikan banyak terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati Sagrim yang berkesempatan hadir meletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja tersebut, termasuk juga Bupati Sorong Jhoni Kamuru serta semua pihak yang sudah maupun akan berkontribusi pada pembangunan gereja tersebut.

Ia berharap gereja tersebut bisa diresmikan pada tahun depan bersamaan dengan bangunan lainnya yang berada di Ibukota Kabupaten Maybrat dan diresmikan langsung oleh Bupati Sagrim sendiri sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati sehingga terkesan ada catatan tersendiri bagi mereka Jemaat Sion Kumurkek.

Pantauan monologis.id, kegiatan ini berlangsung sukses dan meriah hingga selesai dengan berbagai aksi-aksi spontan yang dilakukan dalam bentuk pemberian uang secara suka rela oleh para pejabat Kabupaten Maybrat.