Bupati Maybrat Letakan Batu Pertama GKI Harapan Roma Tolak di Aifat Selatan

MAYBRAT - Bupati Maybrat, Papua Barat, Bernad Sagrim, meletakkan batu pertama pembangunan gedung Gereja Kristen Injili (GKI) Pengharapan Bakal Klasis Aitinyo di Kampung Roma-Tolak, Distrik Aifat Selatan, Minggu (21/02).
Proses peletakan dilakukan secara bergilir, diawali oleh tetua marga yang juga adalah pemilik ulayat, disusul pihak gereja, dan terakhir Bupati Maybrat Bernad Sagrim mewakili pemerintah.
Sagrim mengatakan, Pemerintah Maybrat telah menyuplai anggaran senilai Rp350 juta sebagai modal dasar pembangunan gereja GKI Roma-Tolak.
"Bapak harap dana Rp350 juta itu jadi modal dasar untuk kamu pake membangun," kata Bupati.
Dijelaskan Sagrim, suksesnya pembangunan gereja butuh semangat gotong royong dan kerja keras umat itu sendiri. Sebab menurutnya, membangun gereja adalah membangun harga diri.
"Ini karena kamu punya harga diri. Ingat yaa, bangun gereja itu bangun kamu punya harga diri, tidak perlu bersaing dengan tempat tempat lain gerejanya besar-besar," kata Sagrim.
Sagrim juga minta dukungan penuh pemerintah kampung setempat melalui berbagai anggaran seperti dana desa maupun dana prospek yang bersumber dari dana otonomi khusus (otsus).
"Jadi nanti kita bikin surat edaran Bupati, tiap tahun kamu potong dana kampung Rp150 juta per kampung untuk bangun gereja, dari pada kamu pake untuk bayar harta atau masalah itu kan sayang, jadi semangat terus yaa warga jemaat,"harap Bupati.
Ketua Panitia pembangunan, Yosias Waymbewer menambahkan bahwa penamaan gereja GKI didasarkan pada dua nama Kampung yang berbeda yakni kampung Roma dan Kampung Tolak
Dijelaskan Waymbewer, bangunan yang berukuran 12 x 30 meter persegi itu bila didukung dengan dana dan kerja keras warga masyarakat maka ditargetkan rampung satu atau dua tahun ke depan
"Kita bisa berkeinginan bangunan cepat selesai, namun kita harus butuh pergumulan kepada Tuhan, dan sumbangan dari semua pihak. Satu tahun ini kami fokus fondasi dan rangka rumah harus jadi," jelasnya.
Ia mengatakan, sesuai rencana anggaran biaya (RAB) bangunan tersebut sampai rampung butuh dana sebesar Rp3,2 M lebih
"Dalam RAB gereja kami butuh biaya Rp3,2 miliar lebih," jelasnya.
Seperti diketahui, kesempatan itu berlangsung pula penyerahan Surat Keputusan (SK) Kampung Tahmara oleh Bupati kepada Enos Sowe selaku Kepala Kampung.