Bupati Labuhanbatu Ikuti Rakor Gugus Tugas COVID-19 Tingkat Provinsi

Bupati Labuhanbatu Ikuti Rakor Gugus Tugas COVID-19 Tingkat Provinsi
Foto: Istimewa

LABUHANBATU – Bupati Labbuhanbatu Erik Astrada Ritonga mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sumatera Utara melalui video conference di ruang rapat bupati, Rabu (03/11).

Rakor dipimpin Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi diikuti Panglima TNI beserta Kapolri dan seluruh Bupati serta Wali Kota di Sumatera Utara serta .

Edy Rahmayadi menjelaskan per tanggal 2 November 2021, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumatera utara sebanyak 105.854 kasus, sembuh 102.665 dan meninggal 2.887 kasus.

 Mengenai vaksinasi, di Sumatera utara ditargetkan 11.419.559, sampai dengan saat ini capaian dosis I sebesar 5.409.845 (47,37%) dan dosis II sebesar 3.349.898 (29,33%). Masih ada 16 kabupaten / kota yang capaian vaksinnya di bawah 40%, termasuk kabupaten Labuhanbatu dengan persentase 37,35%.

“Kami akan berusaha, tolong Panglima dan Bapak Kapolri, kami mohon arahan sehingga kami lebih yakin dan kami lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan, kepentingan masyarakat khususnya di Sumatera Utara ini,” tutup Gubernur.

Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dalam paparannya menjelaskan bahwa Indonesia menempati posisi teratas se-Asia Tenggara dalam rangka pemulihan COVID-19. Kapolri mengatakan capaian ini perlu dipertahankan dengan perkuatan prokes dan meningkatkan capaian vaksin.

“Kalau kita abai, kita lengah, resiko terjadinya gelombang ke-3 COVID akan meningkat,” katanya.

 Kapolri juga menambahkan, saat ini Indonesia akan menyelenggarakan berbagai event internasional di berbagai daerah seperti Indonesian Badminton Festival, International Football Championship U-15, KTT G20 dan kegiatan lainnya.

“Ini menunjukkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia, dengan adanya berbagai event dan pelonggaran ini, diharapkan perekonomian Indonesia tumbuh baik, namun harus tetap waspada dengan transmisi varian COVID yang belum masuk ke Indonesia,” jelas Kapolri.

 Pada kesempatan yang sama, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pandemi COVID-19 sudah berlangsung kurang lebih dua tahun. Negara lain sudah banyak yang terkena gelombang ke-3, karena diberikan rileksasi dan lupa dengan 3M protokol kesehatan.

“Kita Indonesia tidak boleh lengah, tidak boleh lupa, dan harus terus melaksanakan protokol kesehatan,” kata Hadi.

Hadi juga menambahkan Indonesia perlu meningkatkan tracking, tracing, dan testing. Menurutnya, saat ini masyarakat melakukan pengecekan, hanya untuk skrining persyaratan pergi ke luar kota. Hal lain yang menjadi fokusnya adalah vaksin, Hadi mengatakan masih banyak masyarakat yang tidak mau divaksin.

“Perlu kerjasama dari semua pihak, sosialisasi kepada masyarakat, bahwa vaksin itu menyelamatkan masyarakat, bukan membahayakan masyarakat,” jelasnya.