Bunda Eva Gandeng KPPS Tata Pasar SMEP

Bunda Eva Gandeng KPPS Tata Pasar SMEP
Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana meninjau ke lokasi Pasar SMEP, Minggu (24/10/2021) petang. Hadir Ketua Kerukunan Pedagang Pasar SMEP (KPPS) Hermawan, (Foto:Istimewa)

Bandarlampung - Pasca aksi puluhan pedagang yang tergabung dalam KPPS, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana turun lagi ke lokasi Pasar SMEP, Minggu (24/10/2021) petang. Bersama Ketua Kerukunan Pedagang Pasar SMEP (KPPS) Hermawan dan pedagang lainnya, Bunda Eva berdialog intens. Dia ingin memastikan seluruh pedagang kebagian lapak dan kios.

Bunda Eva, sapaan walikota, secara khusus menyampaikan keinginannya kembali menjadikan pasar SMEP sebagai pasar percontohan. Sehingga bisa meraih penghargaan pasar percontohan dalam acara APEKSI 2022. Dia minta dukungan dan kerjasama KPPS untuk menjadikan pasar SMEP sebagai ikon pasar tradisional Bandarlampung. 

Terkait tuntutan KPPS terhadap 27 pedagang yang tak kebagian lapak, Bunda Eva kembali menegaskan komitmennya. Dia memastikan semua pedagang itu mendapatkan lapak. Namun, pedagang yang baru setahun berdagang, tidak menjadi prioritas. Diutamakan dulu pedagang lama.

Ketua Kerukunan Pedagang Pasar SMEP (KPPS) Hermawan di depan Bunda Eva siap mendukung program walikota. Asalkan 27 pedagang lama yang mereka perjuangkan dapat lapak semua. Dia juga siap mengajak seluruh pedagang menjaga kebersihan dan ketertiban pasar SMEP.

Bunda Eva yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Wilson Faisol dan Kepala Pasar SMEP Slamet, berterima kasih kepada KPPS yang mau mendukung program walikota.

Sementara itu, Penasehat KPPS Badri menjamin seluruh pedagang mau kooperatif, asalkan walikota tidak ingkar janji. "Saat demo, Bunda Eva sudah menjamin, seluruh pedagang lama bakal kebagian lapak. Janji itu yang kami pegang," kata Badri.

Menanggapi ini, pengamat kebijakan publik, Gunawan Handoko, memuji langkah walikota yang mau turun mengecek lagi kondisi di lapangan. 

"Bunda Eva nggak perlu tengok kiri kanan ataupun mendengar suara para pembisik. Cek ulang berapa jumlah pedagang lama sebelum dilakukan renovasi pasar, itu yang wajib untuk kembali masuk ke pasar. Selanjutnya berapa jumlah kios maupun lapak yang berhasil dibangun, berapa selisihnya itulah yang bisa diberikan kepada pedagang baru. Keadilan harus dikedepankan, jangan ada pihak-pihak yang justru akan merusak Walikota hanya demi mengais keuntungan pribadi atau kelompok," pesan mantan pejabat ASN ini.