Buka Sosialisasi Program Merdeka Belajar, Kadisdik: Bukti Pemerintah Serius Tingkatkan Mutu Pendidikan di Maybrat

MAYBRAT - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu, membuka sosialisasi program merdeka belajar yang digelar di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Selasa (29/3/2022).
Sosialisasi ini diadakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan atau LPMP Papua Barat.
Kambu mengatakan, sosialisasi ini merupakan keinginan serius pemerintah demi meningkatkan mutu pendidikan di Maybrat.
Kambu berharap setiap upaya yang dilakukannya untuk kemajuan pendidikan di era digitalisasi ini bisa diseriusi dengan baik oleh sekolah-sekolah yang ada, termasuk juga bimbingan dan dukungan orang tua terhadap anaknya.
Ia menjelaskan, LPMP Papua Barat pernah memberikan penghargaan juara satu kategori raport mutu pendidikan kepada Kabupaten Maybrat mewakil Papua Barat pada 2021. Prestasi tersebut murni diraih tanpa didasari sebuah motif atau kepentingan tertentu alias netral atau independen.
Kadis ingin prestasi yang pernah diraih itu kiranya menjadi motivasi yang harus dipertahankan oleh sekolah, terutama kepala sekolahnya.
"Saya berharap mari kita semua bergandengan tangan meningkatkan mutu pendidikan di Maybrat. Bapak Bupati sendiri orangnya komitmen dan serius sekali ingin membenahi pendidikan di kabupaten Maybrat ini. Bupati selalu monitor bahwa setiap pergerakan di Dinas Pendidikan ini seperti apa, jadi saya selaku Kepala Dinas berharap mari kita sama-sama satukan komitmen soal peningkatan mutu pendidikan," tegasnya.
Kambu juga tegas mengatakan tidak bakal segan-segan ambil tindakan tegas buat kepala sekolah yang tidak serius menjalankan kebijakan pemerintah seperti yang diutarakan, terutama terkait dengan pelaksanaan sekolah penggerak di tiap sekolah, seperti halnya tidak mendaftar dan yang mengundurkan diri dari progam tersebut (sekolah penggerak).
"Saya akan lacak itu, alasan apa saudara tidak ikut tahapan? Kalau memang begitu ya kita akan lakukan evaluasi saja. Karena kita ini harus menyesuaikan diri dengan peluang yang sudah diberikan dari kementerian itu," tegas kadis.
Sebelumnya, Pelaksana Teknis Kebijakan, LPMP Papua Barat, Romli Nurhidayat, mengatakan materi sosialisasi yang telah diberikan terdiri dari program sekolah penggerak, raport pendidikan, kurikulum merdeka, dan juga aktivasi akun belajar guru serta siswa yang nantinya mempermudah dalam proses digitalisasi pembelajaran maupun pengelolaan.
Menurut Romli, rangkaian kegiatan program merdeka belajar oleh Kemendikbud Ristek ini bertujuan untuk pemulihan pembelajaran siswa akibat pandemi COVID-19 yang membuat terjadinya kehilangan pembelajaran (learning loss) bagi siswa.
Romli mengatakan, ada tiga opsi pembelajaran yang dianjurkan Kemendikbud Ristek dan menjadi opsi dalam Kurikulum Nasional oleh satuan Pendidikan berdasarkan pendekatan dan potensi yang ada di masing-masing sekolah, yakni Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum merdeka yang sebelumnya dikenal dengan kurikulum Prototipe. Ia mengatakan kurikulum merdeka hanya sekedar sebagai opsi tambahan bagi sekolah yang bersangkutan.
"Jadi kalau penerapannya diserahkan ke sekolah saja, jadi satuan pendidikan bebas memilih setiap Kurikulum yang mau diterapkan, kurikulum merdeka ini opsi pilihan saja, hanya kelebihannya setiap sekolah boleh mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan potensi yang dimiliki sekolah," tutupnya.
Sosialisasi ini dihadiri seluruh staf berserta pejabat utama di lingkup dinas pendidikan setempat.