Bayi Penderita Hidrosefalus di Pamarayan Serang Butuh Uluran Tangan

SERANG - Mita Ananda Sari bayi perempuan berusia 3 bulan menderita penyakit Hidrosefalus.
Anak kedua dari pasangan Masduki (28) dan Aas (23) asal Desa Pasirlimus, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten itu hanya bisa menangis dan sesekali batuk di pangkuan ibunya.
“Penumpukan cairan di rongga otak yang dialami anak saya terlihat sejak berusia 2 bulan. Penumpukan tersebut mengakibatkan tekanan pada otak yang membuat ukuran kepala membesar,” ujar Aas ditemui dikediamannya, Minggu (28/07).
Dari pengakuan Aas, putri kesayangannya itu hanya bisa berbaring tanpa bisa bermain seperti layaknya anak seusianya.
“Mita harus rutin ke rumah sakit. Seharusnya sudah di operasi di RSUD Drajat Serang. Namun menurut dokter alatnya rusak sehingga harus di rujuk ke Rumah Sakit Kartini Rangkas Bitung Lebak,” tuturnya.
Selain mengalami pembesaran di kepala, Mita kerap kesakitan saat buang air kecil atau air besar. “Saluran selang yang terhubung kepalanya itu kerap mengeluarkan cairan bersamaan saat dia buang air,” kata sang ibu.
Mirisnya lagi, kehidupan kedua orang tua Mita serba kekurangan. Masduki, ayah Mita bekerja sebagai serabutan. Penghasilannya tak sebanding dengan beban yang harus ditanggung.
Ironisnya lagi, Aas, Ibunda Mita ternyata juga menderita kelumpuhan pada kaki. Penyakit itu sudah dideritanya cukup lama. Saat beraktivitas Aas harus menggunakan tongkat buatan suaminya.
Baik Masduki maupun Aas hanya bisa berharap dan berdoa ada tangan-tangan dermawan yang bisa meringankan beban keluarga mereka.
“Sekarang kami sudah tidak punya simpanan untuk berobat Mita. Juga untuk kebutuhan sehari-hari,” tutup Aas.