Bawaslu Pesawaran Dituding Masuk Angin

PESAWARAN – Tokoh masyarakat Pesawaran, Mu'alim Taher menuding Bawaslu setempat masuk angin dalam menindak laporan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan pasangan calon (paslon).
"Supaya pilkada ini tenteram, adem dan tidak ada kerusuhan apalagi terjadi chaos, saya minta Bawaslu tegak lurus dalam hal ini , jangan pilih-pilih," ungkap Mu'alim Taher kepada awak media di kantor Bawaslu Pesawaran, Lampung, Senin (19/10).
Mu'alim mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat, bahwa Bawaslu Pesawaran diskriminatif.
"Saya pertanyakan tadi dengan komisioner Bawaslu, ada apa ini?. Kenapa paslon nomor urut 1 di panggil berdasarkan informasi dari media yaitu tentang pembangunan jembatan di Waylima dan sabes di Bogorejo Gedongtataan, sementara paslon nomor urut 2 melakukan hal yang sama yaitu memberikan bantuan kepada bangunan gedung PCNU Kabupaten Pesawaran di Sukaraja, Gedongtataan dan membantu pembangunan masjid di dusun Sukamulya Pampangan, tapi tidak ditindaklanjuti dan di proses," protesnya.
Namun, kata dia, Komisioner Bawaslu sudah menjelaskan paslon nomor urut 2 juga sudah dipanggil dan diproses, tapi tidak dipublikasikan.
"Dengan penjelasan dari komisioner Bawaslu tersebut, maka saya akan menjelaskan dan menghantarkan surat ke bawahan saya bahwa Bawaslu ini tegak lurus, tidak berpihak kepada salah satu calon dan tidak diskriminatif,” tegasnya.
Mu'alim meminta Bawaslu juga mempublikasikan proses paslon nomor dua.
“Siapapun paslon yang dipanggil agar dipublikasikan juga baik lewat media cetak, elektronik maupun online agar tidak terjadi diskriminasi. Jangan sepihak sehingga ada suara sumbang bahwa Bawaslu masuk angin dan diskriminatif," tutup tokoh pemekaran Pesawaran itu.