Asisten II Maybrat Bantah Pernyataan Dewan Adat Papua Soal Sekda

Asisten II Maybrat Bantah Pernyataan Dewan Adat Papua Soal Sekda
Asisten II Kabupaten Maybrat Engelbertus Turot (Foto: Eddwin Charles Fatie/monologis.id)

MAYBRAT - Asisten II Kabupaten Maybrat Engelbertus Turot membantah pernyataan pengurus Dewan Adat Papua (DAP) perwakilan Maybrat yang menyebut Sekda Maybrat, Jhoni Way, tidak pernah berkantor sejak dilantik beberapa bulan.

Engelbertus mengatakan pernyataan tersebut tidak benar dan tidak berdasar bahkan keliru.

"Pernyataan yang disampaikan bahwa Pak Sekda kurang lebih enam bulan tidak berkantor itu tidak benar. Sejak dilantik, beliau selalu ada di Maybrat hanya saja kondisi kesehatan membuat beliau mengajukan izin resmi. Karena bagaimanapun kesehatan dan keselamatan itu penting, kita sehat dan nyaman barulah melaksanakan tugas " kata dia di Maybrat, Papua Barat, Rabu (15/6/2022).

Menurut Engelbertus, izin tersebut telah mendapat persetujuan bupati, dan itu dilakukan melalui tahapan, aturan, dan proses mekanisme kepegawaian yang benar.

"Setelah persetujuan keluar, Pak Bupati menunjuk salah satu pejabat yaitu asisten dua sebagai pejabat sementara. Dan selama ini kami melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab, kami membantu bupati selama ini dan bekerja secara maksimal," tegas Engelbertus.

"Pak Jhoni Way ke Jakarta untuk berobat, tetapi Pejabat Sekda tetap ada di Maybrat. Begitu. Bukan Sekda nya yang ke Jakarta. Jadi pernyataan yang diungkapkan oleh salah satu dewan adat Papua wilayah Maybrat menurut kami itu keliru," tandasnya menegaskan.

Engel meminta yang bersangkutan tak asal mengkritik tetapi pelajari baik dan membedakan struktur pemerintahan yang ada dengan jelas. "Sehingga menurut kami itu sangat keliru dan tak berdasar sama sekali," imbuhnya.

Terkait saran bahwa sekda perlu dievaluasi kinerjanya. Menurut Engel, pengangkatan pejabat tinggi pratama ada aturan yang mengatur bukan sembarang. "Bukan angkat tokoh masyarakat baru duduk sepakat dan sebagainya, tidak sembarang itu, jadi tidak bisa masyarakat ikut intervensi pemerintah dan sebagainya, tidak seperti itu, tapi ada caranya" tegas Engelbertus.

Dia berharap agar semua tokoh adat dan masyarakat yang ada supaya bekerja baik sesuai dengan tupoksinya dalam rangka membangun Maybrat dan jangan saling mempolitisasi hanya kepentingan politik semata.

"Mari kita kerja pada ranahnya kita Masing-masing. Silahkan memberikan masukan dan kritik itu penting, tetapi kritik itu harus sesuai fakta, sehingga jangan sampai hal-hal lain yang terkesan ada pesan-pesan sponsor dan sebagainya, ini yang tidak boleh ya," cetus dia.

Engel juga membantah isu yang beredar di medsos menyatakan bahwa Sekda Maybrat selalu membedakan pendukung pasangan politik masa lalu.

"Dia tidak pernah membedakan tamu yang datang, apakah dari tim sako (Sagrim Kocu) atau karya (Karel Yance). Ini pasti ada oknum-oknum yang sengaja merusak citra beliau," kata dia.