Armada Pengangkutan Sampah di Metro Terbatas, Anggaran Minim Jadi Alasan

METRO - Minimnya
anggaran operasional di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Lampung,
menjadi alasan terbatasnya sarana pengangkutan sampah di kota tersebut.
“Ya, armada pengangkutan sampah, baik konteiber, dam truk,
maupun bentor serta sarana lainnya saat ini masih sangat terbatas. Bahkan alat
beratnya pun ada yang mengalami kerusakan, membuat kita kelimpungan,†ungkap Sekretaris
DLH Kota Metro Yerry Noer Kartiko, Senin (8/5/2023).
Yerry mengungkapkan, DLH pernah mengusulkan penambahan
kontainer, bukan hanya untuk setiap kelurahan di, tapi di setiap lingkungan, tetapi
sampai sekarang belum terealisasi.
Dia berharap Pemkot Metro memprioritaskan penambahan
kontainer, karena urusan sampah merupakan hal yang sangat konflik. Betapa tidak,
selain dapat menimbulkan folusi, pencemaran, juga berdampak pada kesehatan,
sehingga tidak menimbulkan kesan kota kumuh.
Dikatakannya bahwa DLH akan menindaklanjuti setiap usulan
dari masyarakat, "Kami akan selalu mencarikan solusi berkaitan dengan
urusan sampah, tapi selanjutnya tetap berpulang kepada Pemkot selaku pimpinan
tertinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk saat ini jumlah armada angkutan
sampah yang ada di DLH seperti bentor terdapat kurang lebih 14 armada yang tersebar
di seluruh kecamatan se-Kota Metro.
"Kalau untuk Bentor kurang lebihnya ada 14 unit, baik
dari CSR maupun milik Pemkot atau DLH dan bahkan ada dua unit yang sudah tidak
beroprasi karena rusak," pungkasnya.