Antisipasi Pemudik dan TKI, Kampung di Waykanan Dianjurkan Sediakan Tempat Isolasi Mandiri

Antisipasi Pemudik dan TKI, Kampung di Waykanan Dianjurkan Sediakan Tempat Isolasi Mandiri
Ketua Gugus Tugas Kabupaten Waykanan Raden Adipati Surya (depan)

WAYKANAN – Antisipasi pemudik dan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Waykanan, tim gugus tugas menganjurkan seluruh kampung yang ada di Waykanan untuk menyediakan tempat isolasi mandiri.

Hal itu disampaikan, Ketua Gugus Tugas Kabupaten Waykanan Raden Adipati Surya.

Dia mengatakan bahwasanya Pemkab Waykanan saat ini terus melakukan upaya-upaya yang dianggap penting dalam melakukan protokol kesehatan ketika kepulangan masyarakat Waykanan dari luar kabupaten.

“Tim gugus tugas saat ini sudah menyiapkan 81 posko check point di seluruh wilayah Kabupaten Waykanan yang di selenggarakan oleh gugus tugas mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan kampung,” kata Raden Adipati Surya yang juga Bupati Waykanan, Selasa (12/05).

Dengan melaksanakan protokol kesehatan, pengawasan kedatangan orang dilakukan melalui pengamatan suhu tubuh dengan menggunakan alat pemindai suhu massal (thermal scanner) ataupun thermometer infrared.

Serta melalui pengamatan visual terhadap pelaku perjalanan yang menunjukkan ciri-ciri penderita COVID-19. Seperti pendataan, pemeriksaan kesehatan, melakukan desinfesi serta melakukan karantina madiri.

"Saat ini kampung telah telah dianjurkan untuk menyediakan tempat untuk isolasi mandiri selama masa karantina 14 hari," tegasnya.

Sementara itu, pada Februari dan Maret jumlah TKI pulang ke Waykanan berjumlah 8 orang dan disebut pelaku perjalanan.

Pelaku perjalanan dari negara/wilayah terjangkit COVID-19 yang tidak bergejala wajib melakukan monitoring mandiri (self monitoring) terhadap kemungkinan munculnya gejala selama 14 hari sejak kepulangan.

“Setelah kembali dari negara/area terjangkit, maka mengurangi aktivitas yang tidak perlu dan menjaga jarak kontak (≥ 1 meter) dengan orang lain dan dari 8 orang tersebut sampai saat ini tidak ada keluhan, “ jelas Adipati.